Orang-orang berhasil tidak hanya dengan keras hati, melainkan mereka juga pekerja keras yang percaya pada kemampuan dirinya.

Komitmen Majukan Desa, Pemerintah Naikkan ADD dan Dana

(Pati, Margorejo) -Segenap kepala desa dan perangkat desa yang dihadirkan dalam kegiatan Sosialisasi Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) 2016 di Pasar Pragola, Selasa (2/2) patut bergembira. Pasalnya, jumlah dana ADD dan Dana Desa tahun 2016 ini mengalami kenaikan.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Bapermades) Kabupaten Pati, Muhtar memaparkan secara tiap tahun jumlah ADD dan Dana Desa akan terus mengalami kenaikan. “Untuk tahun 2016 ini, secara kumulatif peningkatan ADD meningkat 16% menjadi Rp p 130.143.050.000,00 dan Dana Desa meningkat 115% menjadi Rp 248.952.687.000,00,” paparnya.
Kenaikan dana tersebut secara otomatis akan terus menaikkan dana untuk pengembangan desa. “Secara otomatis dana yang diterima oleh tiap-tiap desa mengalami kenaikan. Dari segi pencairannya pun secara umum sama. Akan dicairkan dalam dua tahap yakni tahap pertama sebesar 75% dan tahap kedua 25% dengan syarat seperti biasanya mulai dari mengajukan LKPJ, LPPD, dan selesai SPJ 2015,” terangnya.
Namun, untuk pencairan Siltap akan ada kebijakan khusus. “Dalam rangka mengoptimalkan pelayanan dan perhatian kepada aparatur pemerintah desa sehingga bisa mendukung motivasi kinerja aparatur pemerintah desa, Siltap tahun ini pencairannya akan terpisah dari dana ADD yang digunakan untuk penyelenggaraan pemerintahan desa dan pembangunan desa,” paparnya.
Siltap yang pada tahun 2015 dicairkan per tahun akan direalisasikan tiap bulan. “Para perangkat desa akan menerima siltap setiap bulan layaknya PNS yang menerima gaji tiap bulan. Pun jumlahnya meningkat, yakni kades menerima Siltap sebesar Rp 2 juta 200 ribu, sekdes menerima siltap sebesar Rp 1 juta 750 ribu, perangkat desa menerima siltap sebesar Rp 1 juta 350 ribu, dan BPD Rp 1 juta 750 ribu,” terangnya.
Bupati Haryanto berharap dengan meningkatnya anggaran ADD dan Dana Desa, semakin bisa memicu semangat kerja para perangkat desa mengembangkan potensi desanya. “Kami melakukan sosialisasi ini agar nantinya untuk penggunaan anggaran bisa tepat sasaran, bermutu, dan bisa dipertanggungjawabkan mulai dari perencanaan hingga penggunaan,” tuturnya.
Untuk penggunaan anggaran tahun 2016 ini tak hanya untuk fokus pada permasalahan infrastruktur. “Kemarin saya sudah meresmikan BUMDes. Nah, keberadaan BUMDes ini nantinya harus dimaksimalkan untuk pengelolaan aset maupun usaha milik desa. Jadi, dana yang telah diterima tak hanya habis pakai tapi bisa dikembangkan yang nantinya bisa untuk mewujudkan perekonomian yang sejahtera di tingkat desa,” terangnya.
Saat ini sudah ada sebanyak 15 kecamatan yang telah mengajukan pencairan ADD, Dana Desa, dan termasuk Siltap. “Untuk kecamatan yang belum lengkap harus memotivasi desa-desanya agar segera mengajukan agar tidak mengendap terlalu lama dan serapan anggaran bisa maksimal seperti tahun 2015 bahkan lebih baik lagi,” jelasnya.
Untuk tahun 2016 ini desa yang menerima ADD paling besar adalah Desa Prawoto yakni Rp 673.706.000,00 dan paling kecil adalah Desa Ngarus yakni sebesar Rp 246.081.000,00. Sedangkan untuk penerima Dana Desa terbesar adalah Desa Prawoto, yaitu Rp 761.545.000,00 dan paling kecil adalah Desa Kebonsawahan Rp 581.820.000,00. “Besaran tersebut sudah kami bagi rata sesuai dengan indikator yang ada, yaitu medan geografis, jumlah masyarakat miskin, dan banyaknya perangkat desa. Dari kriteria tersebut Desa Prawoto yang paling mendominasi sehingga memperoleh anggaran terbesar untuk Dana Desa maupun ADD,” pungkasnya.
sumber : pasfmpati

1 Komentar

    Tambah Komentar