Seorang pemenang takkan pernah berhenti untuk berusaha dan orang yang berhenti untuk berusaha takkan menjadi seorang pemenang

Berdayakan Pelajar Pantau Jentik Cegah Demam Berdarah

Puskesmas Jakenan Kab Pati kini melibatkan pelajar untuk mencegah berjangkitnya demam berdarah, sebagai juru pemantau jentik (jumantik) di tempat-tempat penampungan air milik penduduk di sekitar lingkungan sekolah. Keterlibatan pelajar itu, sebagai sinkronisasi kegiatan Unit Kesehatan Sekolah (UKS), dengan lebih dulu membekali teknik pemantauan jentik.Keterlibatan para pelajar SMA Negeri 1 Jakenan, sebagai juru pemantau jentik secara berkala itu, karena penduduk lebih terbuka. Sehingga, lebih efektif dalam memutus siklus kembang biak nyamuk penyebab demam berdarah.

Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas Jakenan, Dwi Endah Purwatiningsih, SKM mengatakan, kemitraan ini untuk meminimalkan pengasapan atau fogging dalam pencegahan demam berdarah, dan lebih mengoptimalkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara berkala di tempat-tempat penampungan air.


“Disini kami memberdayakan anak-anak SMA Negeri 1 Jakenan, untuk melakukan pemantauan jentik nyamuk. Kegiatan ini, sangat bermanfaat untuk siswanya sendiri, yaitu mendapatkan pengalaman dalam melakukan pemantauan jentik, mendapatkan ilmu dan dapat menerapkannya langsung ke masyarakat,” jelasnya. Pemantauan jentik setiap Sabtu selama sebulan yang melibatkan para pelajar itu, kata Dwi Endah Purwatiningsih, SKM,  selain mendidik masyarakat untuk mengaktifkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN),  juga mengurangi fogging atau pengasapan, yang justru tidak ramah lingkungan dan mengganggu kesehatan.


“Fogging itu tidak memecahkan masalah, dan bukan pemecahan masalah yang paling utama. Maka diperlukan PSN. Disamping itu fogging dapat merusak lingkungan, membuat nyamuk menjadi kebal, dan mengganggu kesehatan,” ujarnya.  
Bila ditemukan jentik, kata Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas Jakenan, Dwi Endah Purwatiningsih, SKM, para pelajar pemantau jentik akan menyarankan agar penghuni rumah untuk menguras tempat penampungan air bila tempatnya kecil. Dan pemberian abate untuk bak penampungan air berukuran besar.  Dari hasil pemantauan di seluruh rumah warga di Desa Sembaturagung, 60% nya tempat penampungan airnya ditemukan jentik aides aegepty (penyebab demam berdarah). Dan kegiatan tersebut, akan berlangsung hingga tidak ada dan tidak ditemukan kasus demam berdarah lagi.

sumber berita: pasfmpati.com

sumber gambar: batampos.co.id

0 Komentar

    Tambah Komentar