PKK Ikut Hantarkan Pati Juarai Dua kompetisi tingkat provinsi
(Pati, Kota) – Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Pati hingga penghujung 2015 kemarin telah ikut serta berpartisipasi dalam mengantarkan dua desa binaan hingga akhirnya menjadi yang terbaik se-Jateng. Setelah Desa Plukaran Kecamatan Gembong mendapat penghargaan nasional sebagai Pelaksana P2MBG terbaik se-jateng di pertengahan Desember lalu, kini giliran Desa Medani Kecamatan Cluwak yang Januari ini akan bersiap menghadapi penilaian lomba PHBS tingkat nasional. Hal itu dikemukakan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pati, Ny Musus Haryanto, pada acara Rakor TP PKK dengan Pembina TP PKK Kabupaten Pati dalam rangka mensinergikan program kerja tahun 2015, di Gedung PKK Jalan RA Kartini, Rabu (7/1).
Pati menjadi juara I se-Jateng setelah menyingkirkan lima kabupaten lain di babak lima besar. Saat dimintai tanggapannya terkait lomba PHBS tingkat nasional, Ny Musus Haryanto optimis Pati mampu menjadi Juara tingkat Nasional.
Hal itu bukan tanpa alasan, pasalnya Ketua Tim Penilai Tingkat Provinsi, Sri Ratna Astuti yang juga Ketua Pokja IV Tim Penggerak PKK Provinsi Jateng saat penilaian di tingkat provinsi pernah mengatakan bahwa Pati memiliki sejumlah keunggulan yang berpengaruh pada poin penilaian. “Semua keunggulan-keunggulan itu, tadi sudah disampaikan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Desa Medani”, jelasnya ketika itu.
Tidak mudah memang mengubah kebiasaan masyarakat desa untuk berperilaku sehat, namun berkat ketekunan dan kegigihan Ketua Tim Penggerak PKK Desa medani, Ny Kasmijah Sutono, masyarakat Desa Medani bisa berperilaku sehat, dengan dibuktikannya Desa Medani menjadi juara pertama lomba PHBS tingkat Provinsi Jawa Tengah.
“Kami lakukan sosialisasi PHBS di sekolah dan saat arisan,” tuturnya.
Selain menggiatkan pengurus Tim Penggerak PKK Desa Medani terutama Pokja IV. Dirinya punya inovasi mengembangkan PHBS di desanya, yaitu adanya regulasi SK Kepala Desa Medani tentang bank sampah yang kemudian oleh warga sampah itu diubah menjadi kerajinan kreatif, kemudian ada pula kelompok pendukung ASI eksklusif, posyandu terintegrasi termasuk di dalamnya adalah posyandu lansia.
Dirinya mengungkapkan, keberhasilan PHBS di desa Medani, juga tak lepas dari dukungan dunia usaha di sekitar wilayah desa setempat untuk menjadi donatur.
Sementara itu, P2MBG Pati tiga tahun Berturut-turut juga meraih Penghargaan Nasional
Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Gender (P2MBG) sebagai pelaksana terbaik se-jateng. Jika di 2012 dan 2013 diraih oleh Desa Banyu Urip Margorejo dan Jrahi Gunungwungkal, maka kini giliran Desa Plukaran yang menyabet penghargaan tersebut. “Yang terbaru, penghargaan itu diserahkan dua kali, pertama dari Kemendagri dan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan pada tanggal 18, dan dari provinsi pada 24 Desember sebagai Pelaksana P2MBG terbaik se-Jateng”, terang Ny Musus Haryanto diamini Kepala Bapermades yang juga hadir dalam Rakor tersebut. Lebih lanjut, Muhtar, Kepala Bapermades, menambahkan bahwa penghargaan itu diterima langsung oleh Pj Kades Plukaran Kecamatan Gembong. Atas prestasi tersebut Kabupaten Pati memperoleh hadiah dari Kemendagri dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan berupa piagam penghargaan serta dari provinsi berupa piagam dan dana senilai Rp 10 juta. “Yang kita lihat bukan nilai hadiahnya, namun seberapa besar program ini berdampak pada masyarakat”, ujar Muhtar, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Bapermades) Kabupaten Pati.
P2MBG sendiri menurut Muhtar, merupakan program yang dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga menuju kesejahteraan, kesetaraan, dan keadilan melalui kegiatan lintas bidang pembangunan. Program ini, lanjutnya, dilaksanakan dalam upaya penanganan kemiskinan dengan fokus pada peningkatan kondisi, status, kedudukan dan partisipasi perempuan.
Untuk mencapai predikat pelaksana terbaik pada tahun ini P2MBG Kabupaten Pati telah melewati sejumlah tahapan. “Pertama seleksi untuk masuk lima besar, setelah itu diverifikasi oleh tim penilai hingga masuk tiga besar se-Jateng, lalu dievaluasi di lapangan, sesudahnya barulah diambil Juara I nya”, terang Muhtar. “Ketika masuk tiga besar, Desa Plukaran Kecamatan Gembong harus bersaing dengan desa lainnya yang berasal dari Kabupaten Jepara dan Pemalang”, imbuhnya.
Pati bisa menjadi juara pertama, menurut Muhtar lantaran Pati memiliki keunggulan dibanding Kabupaten lain. “Dalam kompetisi ini dukungan dari Pimpinan Daerah, SKPD, pihak kecamatan, desa dan tim lainnya menjadi factor kunci. Alhamdulillah Pati didukung oleh semua. Bupati & wakil malah terkadang memimpin rapatnya langsung bahkan membuat surat ke semua SKPD untuk mendukung program ini.”, jelas Muhtar. Selain itu, dari tahun ke tahun anggaran Pemkab yang dialokasikan untuk P2MBG juga selalu mengalami kenaikan. “Tiga tahun terakhir naik dari Rp 950 juta ke Rp 1,2 Milyar, dan terakhir menjadi Rp 1,5 Milyar”, terangnya.
Tahun depan, menurut Muhtar P2MBG Kabupaten Pati akan ditempatkan di Desa Sentul Kecamatan Cluwak. “Sebagaiman tahun-tahun sebelumnya aka nada delapan kegiatan yang menjadi penilaian, yaitu peningaktan pendidikan, pertanian perternakan perikanan, pemukiman, status kesehatan masyarakat, desa sehat, hukum, peningkatan pendapatan keluarga, dan koperasi”, terang Muhtar.
Kepala Bapermades pun berharap TP PKK kabupaten Pati dapat kembali mendukung dan berpartisipasi dalam program kegiatan yang terkait pemberdayaan masyarakat desa seperti halnya dalam P2MBG.
sumber :pasfmpati.com