Waspada Demam Berdarah, Dinkes Fogging di desa Ngurensiti
pasfmpati.com (Pati, Wedarijaka) - Wabah demam berdarah, mulai menjangkiti belasan warga di Kecamatan Wedarijaksa, sejak beberapa pekan terakhir ini. Untuk mencegah penularan penyakit yang disebarkan nyamuk aedes aegepty ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati, melakukan fogging di desa endemis demam berdarah, Senin pagi, 17 November 2014.
13 warga di Kecamatan Wedarijaksa positif terjangkiti demam berdarah. Enam penderita diantaranya warga Desa Ngurensiti. Untuk pencegahan dan pemberantasan nyamuk penyebar demam berdarah itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati, melakukan fogging (pengasapan) di Desa Ngurensiti.
Sekretaris Desa (Sekdes) Ngurensiti Kecamatan Wedarijaksa, H. Hadipan, SP mengungkapkan, fogging atau pengasapan tersebut atas permintaan Pemdes setempat, menyusul sejumlah warga yang terjangkiti demam berdarah.
“Harapan kami kepada Pemerintah, karena ini yang terkena demam berdarah (DB) ini tidak hanya satu atau dua kepala keluarga saja, tapi sudah menjangkiti mewabah di 9 KK. Maka pada 24 November nanti , didesa kami diadakan fogging lagi, mengingat di Desa Ngurensiti ini merupakan daerah endemik DB. Sehingga harapan kami, segera ditindak lanjuti dengan foggong yang kedua,” kata Sekdes H. Hadipan, SP.
Kasi Pemberantasan Penyakit DB dan TB pada Puskesmas Wedarijaksa, Siti Asminah mengungkapkan, setelah Penyelidikan epidemiologi (PE) dengan pembagian abate, kasus DB terus bertambah, sehingga perlu dilakukan pengasapan (fogging) hingga dua kali, untuk mengantisipasi agar tidak menambah korban yang terjangkit gigitan nyamuk.
“Karena kejadian di Desa Ngurensiti ini, lebih dari lima kasus. Dan se-Kecamatan Wedarijaksa ini ada 13 kasus, dan Desa Ngurensiti ini merupakan paling endemis, ada penderita DB,” kata Siti Asminah.
Kasi Pemberantasan Penyakit DB dan TB pada Puskesmas Wedarijaksa, Siti Asminah berharap, masyarakat waspada terhadap DB, terutama dengan menerapkan pola hidup bersih. Serta menggiatkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan mengubur, menutup dan membersihkan tempat-tempat yang menjadi genangan air secara massal, serta ikanisasi di bak-bak penampungan air baik diluar ruangan maupu di dalam rumah. Sehingga diharapkan tidak ada kesempatan bagi nyamuk untuk bertelur.
ilustrasi:www.cpcindia.com