Pasar Imlek Pati Bumi Mina Tani: Diikuti UMKM dari Pondok Pesantren
PATI- Sejumlah usaha kecil menegah (UKM) yang selama ini dikelola oleh pondok pesantren selama sepuluh hari berturut-turut mulai Minggu (8/2) hingga Rabu (18/2) pekan depan ikut ambil bagian dalam Pasar Imlek Pati Bumi Mina Tani. Pasar tersebut diselenggarakan di lingkungan Klenteng Hok Tik Bio Pati sebagai rangkaian menyambut Tahun Baru Imlek 2566 di Tahun 2015.
Berbagai produk usaha ekonomi pesantren termasuk beberapa diantaranya dari Ponpes Pendidikan Qomaruddin Gresik, digelar di stan-stan yang disediakan panitia. Mengingat banyaknya pserta termasuk dari UKM lintas agama lainnya, maka akses jalan di lingkungan klenteng, baik Jl. MH Thamrin dan Jl. Dr. Setia Budi dimanfaatkan untuk keperluan itu.
Dilihat dari minat peserta yang tiap tahun terus bertambah, kata seksi yang menangani kegiatan tersebut, Gunawan ke depan kiranya layak untuk untuk ditingkatkan dalam kapasitas yang lebih besar. Dari sisi peserta selain dari kelompok UKM juga peserta dari produk-produk industri lainnya sehingga pasar imlek akan mempunyai posisi nilai tawar dalam skala yang lebih besar. Karena itu, upaya ke arah tersebut mulai dicoba dalam tahun ini, karena panitia sudah bisa menarik peserta yang cukup eksklusif.
Akan tetapi, dari sisi jumlah produk yang dipamerkan dan ditawarkan dalam pasar imlek memang belum maksimal karena tujuannya memang memberi peluang lebih besar kepada para pelaku UKM. Dengan kata lain, para pelaku UKM harus selalu didorong karena merupakan sektor informal yang selama ini mampu bertahan dari terpaan krisis ekonomi yang pernah terjadi dan berkepanjangan. "Karena itu, panitia cukup menaruh kepedulian terhadap kemampuan lebih yang dimiliki setiap pelaku UKM," ujarnya.
100 Lebih
Jika area yang ada cukup luas, kepada siapa saja pelaku UKM yang berminat untuk ikut ambil bagian dalam Pasar Imlek Pati Bumi Mina Tani semua akan dilibatkan. Hal itu tidak hanya pelaku UKM yang ada di Kabupaten Pati, tapi juga dari daerah-daerah lain di Jawa TEngah tapi karena terbatasnya area yang tersedia, untuk sementara pihaknya msih berlakukan pembatasan jumlah peserta.
Kendati demikian, jumlah peserta masih lebih dari 100 orang dengan aneka barang dagangan tak ketinggalan para penjaja kuliner. Mengingat terbatasnya penyediaan fasilitas area pasar, maka banyak peminat yang tidak mendapat tempat. Terlepas dari hal tersebut, selama berlangsungnya pasar imlek, pengunjung juga bisa mengakses informasi berkait masalah bahaya narkoba dan juga persoalan lalu lintas.
Stan untuk itu juga disediakan karena tujuan penyelenggaraan pasar imlek bukanlah untuk kepentingan komersial. Sebab, semua kebutuhan fasilitas tempat dan penggunaan lampu penerangan yang disediakan hanya dipungut partisipasi Rp. 20.000,- per hari. "HAl itu termasuk untuk kebutuhan tenaga kebersihan dan juga penjaga," imbuh Gunawan.
sumber berita: Suara Muria
sumber ilustrasi gambar: katakangokil.blogspot.com