Bupati : Jauhkan Pati dari Musibah
(SuaraMuria) Pati - Dalam sambutannya menyosong datangnya Tahun Baru 2015, di atas panggung hiburan dangdut Alun-alun Simpanglima Pati, Bupati Haryanto mengharap agar Kabupaten ini dijauhkan dari musibah.
Selain itu, juga mengharap agar kesejahteraan warga meningkat, meningkatnya pula kerukunan, persatuan dan kesatuan. Peleggaraan penyambutan pergantian tahun dari lama ke yang baru, bukanlah hura-hura yang menghabiskan biaya, melainkan sebagai media kerukunan dengan memberi hiiburan kepada warga sekali dalam satu tahun yang mendapat dukungan dari pihak ketiga.
Hal itu sudah rutin berlangsung setiap tahun dengan sejumlah hiburan, dan penyalaan kembang api. Khusus yang disebut terakhir, banyak pengunjung merasa kecewa karena dari publikasi yang mereka dengarkan di radio, durasinya disebut-sebut mencapai 30 menit. Akan tetapi, kenyataannya jika waktu meledaknya kembang api dirangkai secara utuh tanpa jeda, paling-paling maksimal hanya 15 menit.
Padahal, kata beberapa penungjung yang menunggu penyalaan kembang api menyambut detik-detik berlangsungnya pergantian tahun. Kebanyakan mereka rela berdesak-desakkan, dan berjalan kaki menuju alun-alun, adalah untuk melihat nyala kembang api. Akan tetapi, acara yang ditunggu-tunggu sudah dua tahun terkhir ini sangat mengecewakan.
Beruntung, kata seorang pengunjung lainnya, Didik (36) dari Gembong, sejak malam berlangsungnya penyambutan pergantian tahun cuaca cukup bersahat, meskipun Pati sejak siang hingga sore diguyur hujan.
Tawuran
Hal lain yang membuat dia kecewa, adalah masih adanya kelompok penyedia jasa parkir maupun penitipan yang main kemplang terhadap pengunjung. Sebab temanya, Aris yang menitipkan mobilnya agar bisa menuju pusat keramian di alun-alun dikemplang Rp. 30.000,-. "Padahal, kami tanyakan teman lain titipan mobil hanya Rp. 10.000,- dan sepeda motor Rp. 5.000,-" ujarnya.
Sedangkan hal lain yang mengecewakan, setiap ada pertunjukkan hiburan musik dangdut, tawuran antarkelompok anak muda pasti selalu terjadi. Hal tersebut tak jauh berbeda dengan yang dipusat keramaian di alun-alun, beberapa kelompok terlibat beberapa kali adu jotos, meskipun setiap kali terjadi hal itu petugas langsung siap melerai dan mengamankan mereka.
Sedangkan di tempat hiburan lain, di kawasan pusat keramain seperti di depan BRI untuk acara tembang kenangan maupun di sisi selain alun-alun, atau di Jl. Dr. Sutomo dengan pertunjukkan band pelajar, serta keroprak di Perempatan Jago, semua berjalan lancar. Bahkan tontonan yang berlangsung hingga pukul 03.00 dini hari, penonton tetap betah menunggui.
Apalagi, kata salah seorang pengunjung Edy JA yang mengaku dari Panggungroyom, Wedarijaksa, Pati. "Kebetulan cerita Legowo Tudung serial Panji Bagus Ngratu oleh Grup Ketoprak Laras Budaya Pati, cukup menarik," katanya.
Di tempat hiburan ini, masih kata dia, penggemar tontonan itu juga cukup tumplek bek sejak sore hingga dini hari. "Tapi mereka pun duduk dan berdiri denga tertib," tambah Sukarman, asal Desa Kemiri, Kecamatan Kota Pati.
Sambil menunggu detik-detik datangnya pergantian tahun, Bupati Haryanto didampingi Kapolres AKBP Budi Haryanto dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) juga mengunjungi masing-masing lokasi tempat hiburan.
"Kami berterima kasih kepada pimpinan Grup Ketopra Laras Budaya, karena bisa menyelenggarakan tontonan yang tidak memicu tawuran," kata Sigit Haroko, penanggung jawab hiburan tersebut.