Ayo Cegah Kecelakaan Pada Balita, Awasi Saat Bermain
Dunia anak, terutama balita, adalah dunia bermain.
Mereka tak berpikir bahaya yang kemungkinan dialami saat bermain karena belum mengerti. Orang tualah yang harus waspada dan melakukan tindakan pencegahan agar jangan sampai hal ini terjadi.
Peringatan ini diberikan dr.Mira Irmawati, SpAK, konsultan tumbuh kembang anak, dalam talkshow dengan topik Mencegah Kecelakaan Rumah Tangga pada Anak – Anak di Lineage Mom & Baby Total Medicare pada Minggu (23/2/2014). Ia mengatakan, kecelakaan bisa terjadi pada anak – anak saat bermain yang menyebabkan anak terluka atau cedera. Untuk itu, orang tua atau pengasuh harus waspada dengan selalu mengawasi mereka.
“Anak – anak itu tidak bisa diam. Ini sudah karakter mereka. Nah, mereka kan belum mengerti bahaya. Jadi enak saja waktu pegang ini itu, memanjat tangga, lari – lari, memasukkan sesuatu ke mulut atau iseng memasukkan jari ke colokan listrik. Orang tua atau pengasuh tak boleh lengah mengawasi,” ujarnya.
Dr. Mira menambahkan, anak harus selalu ditemani orang dewasa saat bermain. Ia menekankan untuk tidak membiarkan mereka sendirian karena lengah sedikit, si anak bisa melakukan hal yang membahayakan dirinya.
“Sering orang tua bilang bahwa mereka hanya sebentar ke toilet atau mengambil sesuatu di kamar lain, tahu – tahu anaknya jatuh dari tangga, menelan kelereng, memakan bedak atau kena air panas,” ujarnya.
Dr. Mira memperingatkan orang tua atau pengasuh untuk melakukan tindakan pencegahan dengan menjauhkan barang berbahaya dari anak seperti obat – obatan, benda tajam, mudah pecah, api, colokan listrik dan cairan kimia misalnya obat pembersih lantai. Kelalaian orang tua bisa menimbulkan kecelakaan yang berakibat fatal bagi si anak. Misalnya tersiram air panas yang menimbulkan luka bakar parah sehingga akhirnya meninggal.
“Anak – anak rawan terluka atau cedera. Awasi mereka saat bermain. Misalnya naik turun tangga, memanjat lemari. Lemari harus kuat, jangan sampai menimpa anak. Kunci lemari agar jangan sampai anak kejatuhan isinya. Juga jaga supaya anak tidak terpeleset lantai yang licin atau kesandung karpet,” ujarnya.
Jika anak mengalami kecelakaan, imbuh dr.Mira, jangan panik. Segera lakukan pertolongan pertama kemudian bawa ke dokter. Ia memberi contoh, jika anak tersiram air panas yang menimbulkan luka bakar, supaya mendinginkan kulit dengan meletakkannya di bawah air mengalir selama beberapa menit lalu membalutnya dengan perban dan segera membawa ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Jika luka bakar cukup luas dan agak parah, segera selubungi dengan handuk basah kemudian cepat bawa ke dokter. Ia menekankan untuk tidak mengelupas kulit yang melepuh karena akan menimbulkan infeksi.
Dr.Mira mengingatkan untuk tidak mengoleskan sesuatu pada luka yang menurut anggapan masyarakat bisa membantu menyembuhkan luka, namun justru dapat berdampak buruk. Misalnya mengoleskan kecap atau mentega.
Kemudian jika anak menelan cairan kimia, langsung bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan segera. Begitu pula jika anak jatuh dan mengalami patah tulang. Penanganan yang salah akan memperparah kondisi anak. Korban harus diangkat dengan hati – hati, baringkan di alas yang keras lalu segera bawa ke dokter.
Jika anak mengalami luka goresan kecil, cukup diplester. Namun jika luka cukup lebar, dianjurkan untuk diperban dan bila perlu dibawa ke dokter. Apalagi jika luka lebih parah, harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan jahitan.
“Perhatian orang tua yang utama. Berikan mainan sesuai usia anak dan awasi aktivitas mereka. Jangan biarkan keselamatan mereka terabaikan,” ujar dr.Mira.
sumber artikel oleh dr. Mira dalam kabarindo.com
sumber ilustrasi gambar: www.tabloid-nakita.com