Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta masyarakat waspada terhadap ancaman puting beliung, menjelang musim penghujan. Sebagian besar wilayah Indonesia akan memasuki musim penghujan pada Desember 2014.
"BMKG memprediksi musim penghujan mundur satu bulan, yang seharusnya sudah mulai pada November 2014 ini. Diperkirakan musim hujan normal," ujar Kepala Pusat Data Informasi BNPB Sutopo Purwo dalam pernyataannya, Senin (24/11/2014).
Sutopo menyatakan, selain banjir dan longsor yang akan mengancam, angin puting beliung juga perlu diwaspadai. Tren bencana puting beliung terus meningkat signifikan di Indonesia. Dalam kurun tahun 2003 hingga 2013 kejadian puting beliung meningkat 1.577%. Dampak yang ditimbulkan 303 orang meninggal, 252.877 orang menderita, 29.108 rumah rusak berat, 13.184 rumah rusak sedang, 89.576 rumah rusak ringan, dan ratusan fasilitas umum rusak.
"Berbeda dengan bencana lain, seperti banjir, longsor, gempa, tsunami, yang lokasinya mudah dikenali, daerah rawan puting beliung sulit dikenali karena terkait dengan dinamika atmosfer. Waktu kejadiannya pun juga tergantung pada kondisi atmosfer lokalnya," ujar Sutopo.
"Masyarakat diimbau untuk selalu waspada. Puncak puting beliung diperkirakan pada November 2014 hingga Januari 2015 sesuai pola hujannya," Tambah Sutopo lagi
Pola hujan di Indonesia, kata Sutopo, ada 3 tipe yakni monsunal, ekuatorial, dan lokal. Sebagian wilayah Riau, Sumsel, Jambi, Lampung, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalsel dan Kalteng memiliki tipe hujan monsunal, di mana puncak hujan pada Januari. Di Aceh, Sumut, Sumbar, Bengkulu, Kalbar, Kaltim, Sulawesi, Malut dan Papua memiliki tipe hujan ekuatorial, puncaknya November.
sumber berita: http://www.rri.co.id/
sumber ilustrasi gambar: www.depoknews.com