DPRD Dukung Pembangunan Pasar Tradisional

PATI- Komisi B DPRD Pati mendukung upaya Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) membangun pasar tradisional dengan konstruksi los terpadu. Satu pasar sudah menggunakan konstruksi tersebut yaitu Pasar Sleko di dalam Kota Pati. Karena itu, rombongan Komisi tersebut yang dipimpin ketua Soetarto Oentersa, selasa (3/2) meninjau pasar yang baru selesai dibangun akhir tahun lalu. Mereka didampingi Kepala Disperindag setempat, Riyoso dan Kabid Pengelolaan Pasar, Edy Setyanto.

Mengingat pasar dengan konstruksi itu baru tersedia dua unit, katanya maka tahun ini akan ditambah satu unit. Untuk keperluan tersebut, APBD tahun 2015 Kabupaten Pati sudah mengalokasi dana Rp. 1,2 M. Dengan demikian, pihaknya akan selalu mendukung jika Pasar Puri yang berlokasi di dalam Kota Pati juga diubah dengan konstruksi sistem los terpadu. Sehingga dari Pasar Sleko, pihaknya juga menyempatkan meninjau Pasar Puri yang dilanjutkan ke Pasar hewan Margorejo dan terakhir mengecek Stasiun Pengisian Bulek Elpiji (SPBE).

Berkait kembali pasar dengan konstruksi los terpadu, ternyata sangat ideal baik bagi para pedagang dan juga pengunjung. "Sebab untuk penataan para pedagang bisa diatur sesuai barang dagangan kelompok sejenis dan los yang tersedia bisa ditempati untuk pembuatan fasilitas kios," ujarnya.

Akses Jalan

Untuk memenuhi keharusan itu, kata dia, pihak pedagang bisa menyediakan secara swadaya. Sehingga ada timbal balik dan kerjasama antara mereka dengan Pemerintah Kabupaten yang menyediakan fasilitas pasar, sehingga dampak positif yang diharapkan adalah timbulnya perubahan sikap dan perilaku para pedagang di pasar. 

Dengan akses jalan lingkungan los yang lebih leluasa, maka kondisi dalam pasar juga terkesan kumuh bila hujan bocor, dan sirkulasi udara juga cukup maksimal karena ketinggian atap juga sesuai standar maksimal. Berdasarkan kondisi pasar dengan konstruksi los terpadu, maka ke depan idealnya fasilitas umum yang harus disediakan oleh Pemkab benar-benar mempunyai nilai plus. Utamanya, memberikan kenayamnan bagi para pedagang yang berjualan maupun pengunjung pasar. di sisi lain, pasar adalah merupakan salah satu sumber berpendapatan asli daerah melalui bentuk retribusi."Karena itu, sudah semestinya bila hasil retribusi dikembalikan lagi untuk memenuhi kebutuhan sarana pasar tradisional agar bisa memberikan daya tarik tersediri,".

sumber berita: suara muria

sumber ilustrasi gambar: www.patiekspres.co

Komentar (0)
Tuliskan Komentar Anda