Tanpa solusi, PKL Tak akan digusur

Pati - Pemerintah Kabupaten Pati tak mempunyai niatan menggusur/memindahkan para pedagang kaki lima (PL) secara asal-asalan dari tempat berjualannya sekarang, tanpa ada solusi yang sudah dipersiapkan. Akan tetapi, konsukuensinya para PKL juga harus patuh dan bersedia mengikuti ketentuan yang berlaku.

Hal tersebut ditegaskan ketika memberikan pengarahan kepada 48 PKL beberapa waktu, dipasar yaitk. Para PKL sebanyak itu diberikan bantuan berupa gerobak dorong sebagai lapak untuk berjualan, masing-masing PKL dari pasar Ya'ik, selebihnya dari Gembleb, Godi dan Margoyoso.

Pengaduan barang bantuan itu difasilitasi oleh Disperindag, dan akan terus diupayakan tidak hanya untuk PKL dalam Kota Pati, tapi juga untuk PKL yang alun-alun Kecamatan Kayen. sebab, jumlah PKL dilokasi yag disebut terakhir sudah hampir sama dengan yang selama ini berjualan di alun-alun Simpanglima pati. Akan tetapi, pemberian bantuan gerobag itu jangan dianggap sebagai upaya untuk menggusur PKL, melainkan justru sebaliknya sebagai bentuk kepedulian pihaknya. Karena itu, sekali pemberian bantuan gerobak untuk berjualan tersebut benar-benar tidak untuk memindahkan PKL. Berkait hal tersebut pihaknya memang tidak melarang para PKL karena hal itu merupakan sumber penghidupan,Jika PKL digusur, kemudian akan bekerja apa karena sekarang untuk mendapatkan pekerjaan juga sulit," ujarnya.

Ditata

Upaya tersebut, katanya lebih lanjut, adalah untuk memfasilitasi PKL dalam berjualan, tapi tidak memanfaatkan tempat secara asal-asalan dengan cara menetap, baik siang maupun malam. Jika hal itu terus berlanjut, maka PKL yang berjualan ditempat itu jumlahnya akan terus bertambah.

Jika sudah demikian, maka yang menyoal bukan hanya pihaknya tapi juga kalangan masyarakat. Sebab, pihaknya selama ini sebelum melangka dalam penanganan PKL juga berdasarkan saran dan masukan dari tokoh-tokoh masyarakat, sehingga semua dilakukan bukan hanya sekadar asal-asalan. Namun lagi-lagi, para PKL harus patuh pada semua ketentuan yang berlaku, seperti yang sudah dipenuhi oleh PKL diAlun-alun Simpanglima. Yakni jam berjualan yang sudah terjadwal dan bila selesai berjualan tempat itu kembali bersih, meskipun kadang-kadang pihaknya masih melihat hal tersebutjuga belum maksimal. Mengingat hal tersebut, maka harapan kepada para PKL yang sudah menerima bantuan gerobak untuk berjualan, jangan kembali menetap tapi selesai berjualan gerobak harus dibawa pulang. "Selain itu juga jangan ada lagi PKL yang berjualan diatas tanggul irigasi apalagi irigasi teknis," tandas Haryanto.

sumber : suara muria pati

sumber ilustrasi : http://jrmkjogja.blogspot.com/

Komentar (0)
Tuliskan Komentar Anda