Rp 3 Miliar untuk Penataan Permukiman

PATI- Pemerinatah Kabupaten Pati menguncurkan dana pendamping untuk progam-progam penataan lingkungan untuk permukiman berbasis komunitas (PLPBK)  senilai Rp 3 miliar. Progam itu merupakan bagian dari Progam Nasional Pemberdayaan masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan.

Dana tersebut dialokasikan bagi enam desa di empat kecamatan. Daerah yang mendapat kucuran, yakni Desa Purworejo, Kecamatan Pati Kota dan dua wilayah di Kecamatan Juwana yang terdiri atas Desa Pekuwon dan Bumirejo. Adapun untuk Kecamatan Margoyoso direalisasikan di Desa Margotuhu Kidul dan Ngemplak Lor. Satu lagi wilayah yang kebagian dana tersebut adalah Desa Sambiroto, Kecamatan Tayu.

Untuk realisasi 2015-2016, masing-masing desa mendapat alokasi Rp 500 juta. Secara total, sampai tahun ini pemkab baru menguncurkan dana senilai Rp1.852.820.000. Adapaun sisanya akan dicairkan pada 2016.

Pencairan tahap pertama dilakukan melalui Dinas Pekerjaan Umun (DPU), Badan Lingkungan Hidup (BLH) dan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan (Dispertannak).

Desa yang mendapat jatah pembangunan tersebut memiliki tingat kemiskinan lebih dari 20% dan memiliki Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) yang baik.

Bupati Pati Haryanto menyatakan, dana sharing tersebut sebagai penunjang progam sebelumnya yang dialokasikan dari dana APBN. Adapun besaran tersebut disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.

"Progam infrastruktur ini perlu didukung dengan pemberdayaan berbasis komunitas. Usaha produktif rumah tangga perlu digerakan agar masyarakat juga terangkat kesejahteraannya," ujarnya di sela-sela acara Bazar dan Peresmian Hasil Pembangunan PLPBK di Desa Margotuhu Kidul, kemarin.

Koordinator Kabupaten Pati Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan Imam Zamroni mengemukakan , sebelumnya pemerintah pusat telah mengucurkan dana untuk Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) PLBPK di enam desa tersebut. Adapun nilainya mencapai Rp 6 miliar.

Kualitas Hidup

Capaiannya, kata Imam, untuk Desa Purworejo pada 2012 berupa jalan rabat beton, instalasi biogas kotoran sapi, drainase, dan ruang terbuka hijau (RTH) umum.

Adapun lima desa lainnya direalisasikan pada 2013 dengan capaiannya antara lain, jalan rabat beton, gorong-gorong, jamban keluarga, renovasi rumah tidak layak huni dan kandang.

Selain itu ada pula pembuatan instalai pengelolahan limbah (Ipal) budi daya lele, penerangan jalan, pembangunan gedung pendidikan anak usia dini (PAUD), pembangunan pintu air, serta pembangunan kios PKL. Termasuk juga RTH privat penanaman jambu citra di Sabiroto dan jeruk pamelo di Ngemplak Lor.

Tidak hanya itu, masih ada pembangunan taman baca dan RTH, pembangunan gedung bank sampah, dan instalasi biogas.

Sumber : Suara Muria

Komentar (0)
Tuliskan Komentar Anda