Bupati Dimintai Alat Pemipil Jagung
(Suara Muria) Pati - Petani Desa Larang, Kecamatan Tambakromo dan sekitarnya meminta sejumlah peralatan pendukung produksi pertanian secara langsung kepada Bupati Pati Hariyanto, kemarin. Itu dilakukan petani saat Bupati melakukan kunjungan lapangan penenan atau field farmer day (FFD) di desa tersebut.
Sebagian besar petani meminta Bupati membantu alat pemipil jagung. Itu untuk mempermudah petani memisahkan biji jagung dengan batangnya (janggel). Karena selamai ini petani harus mengeluarkan tenaga lebih untuk memipil jagung secara manual pascapanen.
Petani asal Larangan Jasmo mengemukan, potensi hasil panen jagung di desanya relatif besar. Untuk jagung super hibrida hasil panen bisa mencapai 12 ton per hektare pipilan kering. Namun, kebanyakan petani saat panen mendapatkan hasil per hektarenya rata-rata 9,1 ton pipilan kering.
"Untuk mendukung potensi ini, kami sangat membutuhkan mesin pemipil jagung. Selain bisa ceat mendaptkan jagung yang siap jual, dengan mesin itu tenaga kami juga lebih ringan," ujarnya dalam acara yang merupakn rangkaian panen jagung bersama itu.
Hal senada disampaikan Senen, warga Desa Maitan, Kecamatan Tambakromo yang juga hadir dalam kesempatan itu. Dia mengungkapkan, kawasan Pati bagian selatan, seperti Kecamatan Tambakromo luas tanam jagunnya luas.
Dukungan pemerintah agar tingkat keberhasilan tanamnya hingga pascapanen perlu ditingkatkan. Harapannya, pendapatan petani meningkat sehingga kesejahteraannya lebih baik.
Masalah Embung
Selain mesin pemipil jagung, petani juga meminta bantuan hand tractor. Mereka pun menyampaikan pentingnya embung di wilayah di daerah Tambakromo bagian atas. Itu untuk mendukung produksi pertanian di Kecamatan yang berada di wilayah Pegunungan Kendeng itu.
Merespoons berbagai permintaan tersebut, Bupati berjanji akan memeuhinya. Tahun depan, pihaknya akan mengalokasikan anggaran untuk membantu peralatan bagi petani.
"Kalau soal embung, kami akan survai dulu di lapangan. Jika memang embung punya manfaat besar untuk wilayah Tambakromo dan sekitarnya tentu akan kami tindaklanjuti," jelas Bupati.
Dialog dengan petani jagung dilakukan di lahan pertanian. Pemandangan itu mengejutkan, pasalnya panitia acara telah mempersiapkan tempat khusus lengkap dengan hiburan musik di balai desa.
"Di sini lebih santai, sekaligus saya bisa menyelami apa yang dirasakan petani setiap hari.
Suasananya juga lebih akrab dan petani bisa leluasa menyampaikan unek-unek," tandasnya.