Tips Memprediksi dan Meramal Cuaca
Rencana bepergian atau liburan bersama teman atau keluarga perlu banyak persiapan. Persiapan yang kurang matang dapat menyebabkan kurang nyaman dalam liburan. Salah satu yang perlu diketahui adalah kondisi cuaca, yang dalam kondisi tertentu bisa membuat acara berantakan bahkan batal.
Oleh karena itu, memperkirakan kondisi cuaca beberapa saat sebelum pergi tentu menjadi langkah yang bijaksana agar rencana bepergian dan berlibur dapat berjalan lancar.
Selain lewat informasi prakiraan cuaca di media massa, ada beberapa cara lain yang dapat dilakukan. Berikut beberapa cara yang cukup efektif dan mudah dilakukan oleh siapa saja.
1. Cara paling mudah memprediksi cuaca adalah dengan melihat langit. Jika langit dipenuhi awan mendung, sangat mungkin hujan akan segera turun. Sebaliknya, jika langit terlihat cerah, rencana berlibur ke tempat terbuka dapat dijalankan sesuai rencana.
2. Arah angin bisa menjadi sumber info juga. Jika ada angin lemah dari arah utara atau timur kemungkinan akan terjadi cuaca baik, namun jika datangnya dari arah barat atau barat daya, kemungkinan hujan atau gerimis akan tiba.
Bagaimana cara mengetahui arah angin ? Mudah saja, basahi jari telunjuk ke dalam mulut, lalu acungkan jari ke atas menghadap lurus ke Utara, rasakan bagian paling dingin di jari tangan kalian datang dari arah mana karena sisi itulah yang menunjukan arah angin dominan bertiup.
3. Memperkirakan cuaca dapat juga dilakukan dengan melihat serangga atau burung. Jika binatang-binatang tersebut terbang rendah atau lebih sering berada di daratan, lebih baik bersiap-siap kalau hujan bakal turun. Hal ini bisa terjadi lantaran mereka menghindari angin yang cukup kencang di atas.
Lebah juga dapat dijadikan penanda hujan. Jika binatang satu ini terlihat sibuk di kebun atau pekarangan rumah, kita dapat berlega hati, karena cuaca akan cerah. Untuk kura–kura akan mencari dataran yang lebih tinggi jika hujan besar akan datang. Sedangkan semut akan membangun sarang mereka dengan tepian yang curam sebelum hujan datang.
4. Matahari bisa membantu kita untuk memprediksi cuaca. Apabila ketika terbit memiliki warna merah tua disertai awan gelap maka kemungkinan akan turun hujan. Jika terang dengan cahaya penuh maka kemungkinan cuaca akan cerah. Jika ketika matahari terbenam warnanya kuning cerah dan warna oranye di bawahnya, maka kemungkinan hujan akan turun. Hujan juga mungkin akan turun jika warnanya kuning pucat.
5. Kondisi bulan bisa dijadikan patokan pula. Jika bulan bersinar sangat terang, itu berarti menandakan cuaca dengan baik alias cerah. Jika banyak awan yang menyelimuti bulan ada kemungkinan hujan akan turun. Kemudian amati pula disekitar sinar bulan itu ada cincin cahaya yang disebut sebagai “halo”. Halo adalah kristal es dan sekaligus bibit air di langit sana. Jika ada cincin cahaya ini maka bisa jadi besok atau lusa akan hujan lebat.
6. Jika kita berada di dataran tinggi, kabut bisa menjadi salah satu acuan. Jika kabut menggumpal cerah seperti awan maka cuaca mungkin akan baik. Kabut di lembah pada pagi hari, meramalkan cuaca baik. tetapi kabut di gunung menandakan hujan akan datang.
7. Terakhir, jika hujan akan turun, umumnya hawa akan menjadi lebih lembab. Jika udara berbau seperti pupuk kompos, maka kemungkinan akan hujan. Ada peribahasa mengatakan ‘wangi bunga tercium sesaat sebelum hujan. Nah ternyata benar, bau harum menjadi sangat kuat pada udara lembab.
Kalau sudah begini, jangan lupa membawa payung jika harus bepergian.
Tentu saja ini adalah cara-cara umum yang dapat dilakukan. Jika ragu dapat mengecek di badan-badan yang telah ditunjuk lewat situs resmi.
Selamat mencoba belajar memperkirakan cuaca
sumber :http://indonesia360derajat.wordpress.com/