pasar Imlek Cerminkan Persaudaraan Masyarakat Pati Multi Etnik
Pasar Imlek menyambut pergantian tahun baru penanggalan China, mulai digelar disekitar komplek klenteng Hok Tek Bio Pati. Penyelenggaraan Pasar Imlek yang melibat masyarakat dari berbagai etnik, maupun agama yang ada di Pati.
Grengseng menyongsong perayaan pergantian tahun baru penanggalan China (Imlek), mulai terasa, seiring pembukaan Pasar Imlek, Minggu sore (8/2). Jl. MH. Tamrin dan Jl Setya Budi yang berada didepan dan disamping Klenteng Hok Tek Bio, berubah ramai dengan ratusan pedagang yang berjualan, mulai makan dan minum, pakaian hingga barang elektronik.
Usai meresmikan pembukaan Pasar Imlek, Wakil Bupati Pati, H.M. Budiyono mengatakan, penyelenggaraan Pasar Imlek yang melibatkan multi etnis dan agama itu, merupakan bagian dari perayaan pergantian tahun baru penanggalan China, sebagai media berkomunikasi dan menjalin persaudaraan.
“Memang ini suatu budaya yang harus kita lestarikan yang mestinya kita uri-uri sehingga media ini menjadi bagian dari kita untuk saling silahturahmi, salng komunikasi, mengikat kebersamaan, menjalin persaudaraan. Ini budaya China sebetulnya, namun agendakan di Kabupaten Pati, diperingati setahun sekali, sehingga ini menjadi bagian kekayaan budaya,” kata Wabup, H.M. Budiyono.
Wabup Budiyono berharap, masyarakat untuk mendukung, mendorong dan memotivasi budaya perayaan Imlek, yang mampu mempererat persaudaraan antar umat beragama maupun antar etnis.
Perayaan Imlek juga mendapat respon positif dari Ketua FKUB Kabupaten Pati, Drs. H. Ahmad Choiron. Karena selama ini FKUB Kabupaten Pati sudah lama menjalin komunitas kebersamaan. Sehingga jalinan komunitas yang terdiri dari berbagai suku, etnis dan agama, itu sudah seperti keluarga. Dan kegiatan peringatan agama seperti apapun, merupakan toleransi dari kegiatan beragama.
“Saya melihat kegiatan ini sangat humanis, benar-benar menciptakan suasana masyarakat Pati yang kondusif dari berbagai agama yang ada di Kabupaten Pati. Karena saya melihat dari berbagai agama yang ada di Pati ini, baru kegiatan imlek yang melibatkan spiritual dari agama lain. Termasuk kegiatan pengajian. Sementara selama ini yang kita lihat berjalan secara eksklusif. Jadi kalau acara umat Islam ya hanya umat Islam yang melakukan kegiatan,” kata Ketua FKUB Kabuapten Pati.
Respon positif sebagai bentuk pluralisme, datang dari KH. Sholehan, KH. Alaudin serta Nyai Hj. Aminatun Habibah, pemangku Ponpes Komaruddin Bunga, Gresik Jawa Timur.
Wakil Bupati H.M. Budiyono bersama Ketua Penyelenggara Perayaan Imlek, Edi Siswanto, dan para Gusdurian menyempatkan diri untuk menyambangi pedagang Pasar Imlek satu persatu.
sumber : pasfmpati.com