Setiap kali anak selesai melakukan satu tahap, beri pujian supaya dia bersemangat. Sebaliknya, jika anak mulai bosan dan frustrasi karena sulit menemukan pasangan kaus kaki yang dicari, alihkan perhatiannya. Biarkan anak melakukan yang bisa dia kerjakan dulu. Jangan lupa, ucapkan terima kasih karena anak telah membantu membereskan kaus kaki.
Permainan lain untuk mengenalkan matematika dengan cara sederhana adalah ketika membagi buah. Gunakan benda yang dapat dipegang dengan bebas oleh anak, misalnya jeruk atau apel. Hitunglah jumlah jeruk atau apel di depan anak. Ucapkan dengan jelas agar anak mengerti bahwa ibunya tengah menghitung jumlah buah. Biarkan anak membagi jeruk atau apel itu untuk seluruh keluarga. Satu untuk ayah, satu untuk kakak, satu untuk ibu, satu untuk dia.
Kadang-kadang orang tua dapat mencoba berbuat salah. Misalnya, ketika membagi buah, lewatilah satu orang. Jika anak merespons dan mengoreksi kesalahan itu, berarti konsep dasarnya sudah dia miliki. Balita belum dapat sepenuhnya mengerti arti pecahan seperti setengah, sepertiga, dan sebagainya. Mereka hanya tahu membagi kue sama banyak.
Meski ingin mengajari matematika dengan lebih intensif, jangan sekali-sekali memaksa anak. Biarkan anak mencoba sendiri dengan gembira.
0 Komentar