Semua itu merupakan upaya terencana untuk menjadikan murid SD Negeri
Pekunden Semarang lebih mengenal dan peduli, serta selanjutnya
menginternalisasikan nilai-nilai sehingga mereka berperilaku sebagai
insan kamil yang sehat.
Nilai-nilai yang dinternalisasikan adalah yang berkaitan dengan olah pikir (agar anak cerdas), olah hati (religius, jujur, bertanggung jawab ), olahraga (bersih dan sehat), olah rasa dan karsa, peduli dan kreatif yang muaranya menuju nilai-nilai luhur dan perilaku berkarakter.
Dalam konteks pendidikan, ada banyak nilai budaya dan karakter yang perlu ditanamkan dalam dada tiap siswa. Nilai-nilai itu adalah religius, yaitu sikap dan perilaku patuh melaksanakan ajaran agama, toleran terhadap agama lain, dan siap hidup rukun dengan pemeluk agama lain. Jujur, yaitu perilaku yang mendasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang selalu bisa dipercaya dalam perkataan dan perbuatan.
Toleransi, yaitu sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. Disiplin, yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Kerja keras, yaitu perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan siap menyelesaikan tugas sebaik-baiknya.
Hasil baru
Kreatif, yaitu berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasikan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. Mandiri, yaitu sikap dan perilaku yang tidak mudah bergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
Demokratis, yaitu cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hal dan kewajiban dirinya dan orang lain. Rasa ingin tahu, yaitu sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat, dan didengar di sekolah.
Adapun nilai peduli lingkungan adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan di lingkungan alam sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Peduli sosial, yaitu sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain yang membutuhkan.
Sekolah, kasek, guru, dan siswa mencoba mengimplementasikan semua nilai itu dalam program Sasekuria. Kegiatan partisipatif itu mendasarkan pada komitmen dengan mengingat akhirat sebagai alat pengendali diri dan pembangun motivasi. Secara tidak sadar, siswa kini tengah mengikuti gelombang globalisasi tetapi perlu menjaga diri jangan sampai terseret arus.
— Agus Sutrisno SPd MPd, Kepala SD Negeri Pekunden Semarang
gambar :sakawirakartika26.blogspot.com
Nilai-nilai yang dinternalisasikan adalah yang berkaitan dengan olah pikir (agar anak cerdas), olah hati (religius, jujur, bertanggung jawab ), olahraga (bersih dan sehat), olah rasa dan karsa, peduli dan kreatif yang muaranya menuju nilai-nilai luhur dan perilaku berkarakter.
Dalam konteks pendidikan, ada banyak nilai budaya dan karakter yang perlu ditanamkan dalam dada tiap siswa. Nilai-nilai itu adalah religius, yaitu sikap dan perilaku patuh melaksanakan ajaran agama, toleran terhadap agama lain, dan siap hidup rukun dengan pemeluk agama lain. Jujur, yaitu perilaku yang mendasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang selalu bisa dipercaya dalam perkataan dan perbuatan.
Toleransi, yaitu sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. Disiplin, yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Kerja keras, yaitu perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan siap menyelesaikan tugas sebaik-baiknya.
Hasil baru
Kreatif, yaitu berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasikan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. Mandiri, yaitu sikap dan perilaku yang tidak mudah bergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
Demokratis, yaitu cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hal dan kewajiban dirinya dan orang lain. Rasa ingin tahu, yaitu sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat, dan didengar di sekolah.
Adapun nilai peduli lingkungan adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan di lingkungan alam sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Peduli sosial, yaitu sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain yang membutuhkan.
Sekolah, kasek, guru, dan siswa mencoba mengimplementasikan semua nilai itu dalam program Sasekuria. Kegiatan partisipatif itu mendasarkan pada komitmen dengan mengingat akhirat sebagai alat pengendali diri dan pembangun motivasi. Secara tidak sadar, siswa kini tengah mengikuti gelombang globalisasi tetapi perlu menjaga diri jangan sampai terseret arus.
— Agus Sutrisno SPd MPd, Kepala SD Negeri Pekunden Semarang
gambar :sakawirakartika26.blogspot.com
0 Komentar