Orang-orang berhasil tidak hanya dengan keras hati, melainkan mereka juga pekerja keras yang percaya pada kemampuan dirinya.

Hadapi Kekeringan Dispertannak Bentuk Tim Reaksi Cepat Keberadaan sumber Air

Lahan pertanian di Kabupaten Pati, yang terlanda bencana kekeringan atau kekurangan air, mencapai ribuan hektar. Untuk mengatasinya, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan (Dispertanak) Pati, membentuk tim reaksi cepat untuk mendeteksi keberadaan sumber air.

Luas lahan pertanian yang kekurangan air saat ini sudah mencapai lebih dari 2.010 hektar. Lahan pertanian itu, tersebar di 63 desa. Mulai dari ringan, sedang hingga berat dan hasil pertanian puso. 

Demikinan ungkap Kepala Dispertanak Pati, Mukthar Efendi, usai mengikuti Raker SKPD dan DPRD, Senin siang (10/8). Menurutnya, untuk mengantisipasi kekeringan atau kekurangan air pada lahan pertanian itu, pihaknya telah berupaya agar tanaman padi dapat dipanen, dan menghindari puso.

“Langkah-langkah antisipasi kita membentuk tim reaksi cepat. Langkah  jangka pendek menentukan titik kekeringan. Kemudian langkah aksi kita untuk melaksanakan. Kemudian langkah jangka menegah kita tetap akan memberikan suatu solusi bantuan kepada petani, sehigga harapannya jangan sampai puso bertambah,” jelas Mukhtar Effendi.

Kepala Dispertanak Pati mengatakan, pihaknya juga mendorong kerja tim reaksi cepat, untuk berkoordinasi soal keberadaan potensi sumber air di areal persawahan. Sehingga bagi petani yang terkendala peralatan, dapat dibantu melalui usulan ke Kementerian Pertanian RI. Seperti bantuan 100 pompa air di Kecamatan Kayen belum lama ini.

“Yang lebih penting, kemarin untuk harapan dari balai besar wilayah yang mengelola dan mengurusi  Kedungombo, harapan yang semula penggelontoran 1 September, kalau bisa diajukan di pertengahan Agustus. Kalau itu diajukan, kecamatan yang teraliri, nanti juga bisa untuk menanam di musim tanam ketiga. Sehingga target dari Pemerintah Kabupaten Pati Insyallah bisa terlampaui,” harapnya.

Kepala Dispertanak Pati, Mukthar Efendi menuturkan, berdasarkan data yang dihimpunnya, lahan pertanian yang berpotensi puso hingga akhir Juli ini, seluas 960 hektar atau  0,9 persen dari luas area yang mengalami kekeringan atau kekurangan air. Terutama di Kecamatan Winong, Tambakromo dan Pucakwangi.

sumber berita: pasfmpati.com

sumber ilustrasi gambar: www.spi.or.id

0 Komentar

    Tambah Komentar