PATI – Teguh Suwarno, siswa SMK 3 Pati berangkat ke Sao Paulo Brasil untuk mewakili Indonesia dalam kejuaraan World Skill Competition 2015.
Pada 11 – 16 Agustus, putra dari Suyatmin ini berjuang mengalahkan perwakilan dari berbagai negara untuk bersaing di bidang Ladies Man Hairdressing. Pria kelahiran 29 Desember 1995 itu mewakili Indonesia setelah menyabet emas dalam lomba kompetensi nasional di Palembang. Selain berprestasi di tingkat nasoional, Teguh juga meraih prestasi dalam lomba serupa di tingkat ASEAN.
Dari sana akhirnya Teguh mendapat kesempatan ikut serta dalam seleksi World Skill.
Lagi-lagi keterampilan tersebut membawa dirinya lolos menjadi peserta kejuaraan tingkat dunia. Tentu saja Teguh tidak ingin setengah-setengah dalam mengikuti kompetisi tersebut. Pria yang dibesarkan dari keluarga petani ini mengaku lebih serius dalam memperdalam keterampilan di bidang kecantikan rambut.Dia juga mengaku tidak keberatan menjalani karantina selama enam bulan di Jakarta.
”Selain bekal dari sekolah, kebetulan saya mendapat pendampingan langsung dari kementerian melalui direktorat,” ungkap Teguh, beberapa waktu lalu.
Tantangan
Tak hanya itu, dirinya juga fokus mempelajari kisi-kisi internasional seperti bidang yang dilombakan tersebut. Selain itu, faktor beban dinilai menjadi salah satu tantangan tersendiri dalam menghadapi kompetisi tersebut.
”Apalagi lawannya berasal dari berbagai negara. Pasti ada rasa panik, tapi saya coba menghilangkan beban itu,” ujarnya.
Keterampilan Teguh di bidang kecantikan rambut semakin berkembang berkat bimbingan dari Suwito, pamannya yang juga membidangi kecantikan rambut.
Lantaran bakatnya itu dirinya bercita-cita menjadi ahli kecantikan rambut. ”Kalau bisa saya ingin mencari beasiswa untuk melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. Tapi, kalau tidak bisa, saya tetap ingin kuliah, meskipun harus sambil bekerja,” ungkap pria kelahiran Blora ini.
Di sekolah, Teguh termasuk siswa yang berprestasi di bidang akademik. Kepala SMK 3 Pati Sunoto mengatakan, Teguh selalu mendapat peringkat tiga besar di sekolah. Dia hampir selalu masuk tiga besar, dengan rata-rata nilai di atas 86,” tuturnya.
 
Sumber : Suara Merdeka