Tim terpadu dari unsur Pemprov Jawa Tengah, dan Pemkab Pati, serta  Perguruan Tinggi, LSM, serta Bulog  selama ini telah melakukan monitoring atau pengawasan berkala rutin terhadap penyaluran beras miskin (raskin). Hal ini dilakukan setiap sebulan sekali, dengan waktu yang dadakan.

Tim terpadu dari berbagai unsur itu diterjunkan hingga ke desa-desa, bahkan ke rumah tangga sasaran (RTS), tak lain untuk menjamin kelancaran pendistribusian, maupun mutu dan kelayakan konsumsi beras tersebut.

Diwawancara usai halal bihalal Bupati Pati, Haryanto bersama jurnalis Pati, di rumah makam Putra Mahkota, Sabtu siang (15/8),  Kabag Perekonomian Setda Pati, Ahmad Kurnia mengatakan, monitoring atau pengawasan tersebut merupakan kegiatan rutin setiap sebulan sekali. 

“Selain mengecek filial-filial atau gudang penyimpanan beras hingga ke desa-desa, klarifikasinya itu. Kalau tidak tanggungjawab Bulog kan mengganti. Terus sistem pembagiannya, paling tidak sama dengan jumlah RTS yang ada, intinya itu yang dimonitoring,” kata Ahmad Kurnia.

Ahmad Kurnia menuturkan, monitoring tersebut dilakukan rutin tanpa memberitahu lokasi dan waktunya, namun setiap bulan pasti ada.   

Kabag Perekonomian Setda Pati, Ahmad Kurnia mengatakan, setiap bulan raskin terus disalurkan, hanya saja sistem penyaluran diharapkan sesuai pedoman. Yakni pendistribusiannya harus sesuai Rumah Tangga Sasaran (RTS) yang ada, dengan jatah 15 Kg/KK atau RTS.

sumber berita:pasfmpati.com

sumber ilustrasi gambar: nasional.harianterbit.com