Orang-orang berhasil tidak hanya dengan keras hati, melainkan mereka juga pekerja keras yang percaya pada kemampuan dirinya.

Ini 5 Tips Hemat Saat Rupiah Melemah

Melemahnya nilai tukar mata uang rupiah membuat barang – barang kebutuhan, terutama produk impor naik signifikan, lemahnya nilai tukar rupiah terutama terhadap dollar Amerika adalah imbas melemahnya ekonomi China, akibat perlambatan pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

Lalu apa yang harus dilakukan terhadap dolar yang terus meroket? Berikut rangkumkan tips berhemat saat rupiah melemah.

Menabung

Tips jitu pertama saat rupiah sedang melemah adalah dengan gemar menabung . Sebenarnya tips ini tergolong jadul, dan rupiah dalam kondisi apapun juga kita wajib menabung. Berapakah besarnya porsi yang harus ditabungkan dari total pendapatan?. Idealnya potong langsung 10 – 15% dari total pendapatan untuk ditabungkan. Jangan menunggu hingga akhir bulan untuk menabung, karena jika menabung pada akhir bulan dipastikan tidak ada yang ditabungkan karena semua telah habis dibelanjakan. Jadi potong langsung pendapatan anda antara 10% – 15% untuk ditabungkan, langsung saat itu juga.

Investasi

Mempunyai rumah atau tanah sendiri plus punya motor bekas jauh lebih baik ketimbang punya mobil baru tapi rumah masih ngontrak atau masih ikut orang tua. Jadi sebisa mungkin untuk mempunyai investasi yang umumnya untuk jangka panjang. Untuk saat ini investasi yang paling baik adalah investasi tanah dan emas.

Berpikir Rasional

Gadget dan otomotif pada masa kini sudah menjadi salah satu penyebab “Gengsi”. Banyak yang minder dengan gadgetnya yang kurang bagus atau mobil/motor yang jelek. Mulai sekarang jangan hiraukan produk – produk gadget dan otmotif baru, sesuaikan semua dengan kebutuhan. Dengan melemahnya nilai rupiah, produk gadget dan otomotif yang kebanyakan impor tersebut otomatis akan melambung tinggi harganya.

Kurangi Rekreasi Ke Luar Negeri

Masyarakat kelas menengah ke atas paling sering bepergian keluar negeri, banyak juga lho yang karena gengsi, atau hanya sekedar pamer di sosmed. Mulai sekarang kurangi hal tersebut, karena dengan rupiah yang terpuruk otomatis bepergian ke luar negeri akan memakan biaya yang tidak sedikit

Hitung Ulang Pengeluaran

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2007-2013, rata – rata penduduk Indonesia menghabiskan lebih dari setengah pendapatan yang diterima untuk konsumsi / makanan. Bahkan di pedesaan, bisa 55 – 58 persen total pengeluaran mereka hanya untuk konsumsi. Dan di perkotaan sekitar 51 – 52 persen. Sisanya tentu untuk kebutuhan lain-lain. Sementara di Jakarta pengeluaran untuk konsumsi rata – rata 35 – 40 dari total pendapatan.

sumber artikel: patinews.com

 

0 Komentar

    Tambah Komentar