Saat ini tersebar kabar melalui media sosial, berisi kekawatiran pihak tertentu terhadap makanan buah-buahan dalam kaleng  produksi perusahaan di Thailand yang mempekerjakan ratusan penderita AIDS.  Namun secara medis, kecil kemungkinan virus AIDS itu menular.  

Selama ini, penyebaran dan penularan HIV/AIDS hanya terjadi melalui hubungan seksual, jarum suntik, ASI, serta kontak luka langsung.  Sedang penularan melalui makanan, apalagi makanan buah-buahan dalam kaleng, seperti kabar yang belum jelas kebenarannya, kecil kemungkinan penularannya. 

“Karena penularan HIV/AIDS yang selama ini kita lakukan, tidak menerangkan HIV/AIDS dapat ditularkan, misalnya lewat makanan, enggak ada itu. Itu sebetulnya kecil sekali kemungkinan penularannya. Karena sebetulnya virus HIV/AIDS itu hanya bisa hidup dalam darah manusia dalam keadaan hidup. Kalau sudah keluar dari tubuh manusia, kemungkinannya kecil banget,” kata Kepala Dinas Kesehatan Pati, dr. Edi Sulistiyono, MM.

Kepala Dinas Kesehatan mengatakan, info makanan buah kaleng asal Thailand  itu, sudah lama diunggah ke media sosial. Tapi sengaja, disebarkan melalui aplikasi seluler pintar (smartphone), kepada masyarakat. Pihaknya berharap, masyarakat untuk lebih pintar dalam menyikapi info tersebut. Seperti halnya, beredarnya kabar yang menyebut, tusuk gigi juga dapat menjadi media penularan HIV/AIDS. 

“Kalau tusuk gigi langsung dipakai, semisal habis untuk menusuk terus dipakai orang lain itu mungkin bisa. Tapi kalau tusuk gigi itu sudah dikemas, ya kemungkinanya kecil banget,” jelasnya.

Meski demikian masyarakat harus tetap berperilaku hidup setia dengan pasangan, serta berupaya mencegah penularan HIV/AIDS dengan memberikan sosialisasi kepada anggota keluarga dan masyarakat sekitar.

sumber berita: pasfmpati.com

sumber ilustrasi gambar:penyebabdangejaladarahtinggi.obatpenyakit.co.id