Orang-orang berhasil tidak hanya dengan keras hati, melainkan mereka juga pekerja keras yang percaya pada kemampuan dirinya.

Spirit Pengorbanan untuk Sesama

Kumpulan Gambar DP BBM Lucu Idul Adha 1436 H tahun 2015IDUL Adha adalah momentum umat Islam dan bangsa Indonesia menyingsingkan lengan baju agar mau berkorban demi kebangkitan negeri.

Bangsa ini sedang mengalami kelambatan atau krisis ekonomi akibat pengaruh ekonomi global. Dalam konteks ini, spirit Idul Adha harus dihadirkan agar seluruh anak bangsa bahu membahu berkorban untuk mengatasi krisis ekonomi menuju bangsa besar yang disegani bangsa-bangsa lain di dunia.

Secara historis, dalam momentum Idul Adha ini kita disuguhi teladan agung dari Nabi Ibrahim yang mampu mengalahkan nafsu egoismenya yang terlalu mencintai anak dengan bukti melaksanakan perintah Allah untuk menyembelih putra tercintanya Ismail.

Allah tidak mungkin menyuruh manusia membunuh orang lain kecuali dengan jalan yang benar. Allah hanya menguji totalitas komitmen Nabi Ibrahim kepada kebenaran, jangan sampai tergadaikan dengan cinta harta atau anak yang menipu.

Allah pun mengganti pengorbanan besar Nabi Ibrahim dengan seekor domba dari surga sebagai bukti kasih sayang Allah terhadap hambaNya yang berani berkorban di jalan kebenaran dan bukti bahwa Allah membenci tindakan sadis dan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.

Syariat Nabi Ibrahim ini kemudian ditetapkan sebagai syariat Nabi Muhammad, yaitu disunnahkan berkurban, berupa unta, sapi, kerbau, dan kambing pada waktu hari Idul Adha (10 Dzulhijjah) dan hari tasyrik (11- 13 Dzulhijjah), yang dagingnya dibagikan kepada fakir-miskin supaya mereka bahagia di hari raya dan tumbuh semangat pengorbanan yang melahirkan kebersamaan dan kekompakan.

Spirit pengorbanan seperti dicontohkan Nabi Ibrahim inilah yang dibutuhkan bangsa ini untuk keluar dari krisis multi dimensi sekarang, khususnya di bidang ekonomi. Semangat pengorbanan Nabi Ibrahim ini diteruskan oleh Nabi Muhammad yang rela hijrah dari kota kelahiran tercinta Makkah menuju Madinah untuk mengibarkan panji kebenaran dan keadilan sosial.

Di Madinah, Nabi membangun masjid dan pasar sekaligus. Masjid sebagai tempat mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan ilmu, sedangkan pasar sebagai tempat transaksi bisnis untuk menggerakkan potensi ekonomi. Dua-duanya tidak bisa dipisahkan sebagai jalan untuk menggapai kesuksesan dan kebahagiaan manusia. Meneladani strategi Nabi ini, sektor riil yang menyentuh kebutuhan pokok masyarakat harus digerakkan.

Pasar-pasar tradisional yang menjadi transaksi bisnis kalangan menengah ke bawah harus diberi perhatian serius oleh pemerintah agar bisa berkembang pesat dan tidak kalah dengan pasar-pasar modern yang disinyalir akan menggerus pelanggan pasar tradisional, seperti mal, swalayan dan sejenisnya. Semangat pengorbanan harus diteruskan oleh seluruh anak bangsa supaya krisis ekonomi segera teratasi.

Para bankir, konglomerat, dan pemain di pasar modal harus memikirkan nasib bangsa, tidak hanya memikirkan keuntungan pribadi yang sifatnya sesaat. Kurs rupiah yang sedang anjlok jangan diperparah dengan aksi-aksi yang memperparah situasi. Pragmatisme dan oportunisme yang menghancurkan pondasi bangsa yang kokoh dibuang jauh-jauh.

Keteladanan untuk menguatkan rupiah harus dikedepankan, seperti melakukan transaksi dengan rupiah dan menghindari aksi borong dolar yang meruntuhkan kurs rupiah di pasar modal. Bagi birokrat dan pengambil kebijakan strategis harus berkorban dengan mengeluarkan paket kebijakan yang tepat dan mengimplementasikannya secara disiplin. Paket kebijakan ekonomi Jokowi harus dikawal secara serius dan konsekwen dari pusat sampai daerah.

Kepala daerah punya peran penting untuk menggerakkan roda ekonomi rakyat dengan penyerapan anggaran ke sekorsektor produktif, penguatan sumber pendapatan, dan menggerakkan potensi ekonomi warga secara intensif. Bagi perusahaan, semangat berkorban diwujudkan dalam bentuk memperhatikan nasib karyawan dan menghindari pemutusan hubungan kerja (PHK) dan cara-cara yang merusak alam, seperti pembakaran hutan, dan lain-lain.

Bagi orang-orang kaya, semangat berkorban ditunjukkan dengan disiplin memberikan zakat, infak, wakaf, dan sedekah untuk membantu kesejahteraan ekonomi masyarakat bawah dan meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan. Potensi zakat di negeri ini sangat besar, sekitar Rp 217 triliun lebih pertahun.

Namun yang baru kelihatan baru 15 %. Oleh sebab itu, potensi zakat ini harus digerakkan untuk membantu menegakkan keadilan dan kesejahteraan ekonomi kelas menengah ke bawah. Jika potensi zakat bisa meningkat sampai 50 % saja, maka banyak sekali dana yang bisa dialokasikan dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat bawah.

Potensi zakat, infak, wakaf dan sedekah akan berhasil besar jika dikelola secara produktif, tidak hanya konsumtif, misalnya dengan membuka lapangan usaha baru dan menumbuhkan semangat menabung dan berwirausaha. Dalam hal ini, semangat pengorbanan orang-orang kaya untuk mengeluarkan zakat, infak, sedekah, dan berwakaf sangat dibutuhkan.

Bagi umat Islam dan seluruh elemen bangsa, semangat pengorbanan Idul Adha harus dibuktikan dengan semangat pengorbanan yang tinggi dengan berlatih hidup sederhana, aktif bekerja, meningkatkan life skills, dan menghindari perilaku yang dilarang agama dan bangsa, seperti mencuri, mencela, menebar fitnah, mengedar narkoba, membakar hutan, dan lain-lain.

Mereka harus optimis menghadapi masa depan dengan mental yang kuat dan terus melatih kreativitas dan inovasi dalam bidang yang digeliti supaya mampu tampil sebagai pemenang di era kompetisi global sekarang. Semua pengorbanan di atas sangat dibutuhkan supaya bangsa untuk menggapai kemakmuran, dan mendapat ridla dan ampunan Allah Swt.

Semoga Idul Adha ini mendorong seluruh umat dan bangsa untuk berkiprah sesuai bidangnya masing-masing menuju kebangkitan bangsa di segala sektor kehidupan. (* penulis adalah wakil ketua PCNU Pati, Ketua Prodi Zakat Wakaf STAIMAFAPati.

 

Sumber: http://berita.suaramerdeka.com

Gambar :https://jalantikus.com

0 Komentar

    Tambah Komentar