Dinas Kesehatan Kabupaten Pati kembali melakukan pemetaan, dan mengingatkan warga untuk mengantisipasi penyakit-penyakit yang muncul di musim kemarau. Terutama yang diakibatkan dari debu, maupun dari tempat penyimpanan air didalam rumah yang menjadi media berkembangnya nyamuk aedes aegepty. 

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati mulai melakukan pemetaan untuk mengetahui masalah kesehatan. Biasanya, pada musim kemarau seperti sekarang ini, sering muncul beberapa penyakit yang perlu perhatian untuk segera diantisipasi.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati, dr. Edi Sulistiyono, MM menuturkan, pemetaan atau mapping dilakukan terhadap daerah-daerah rawan berjangkitnya penyakit. Seperti penyakit diare, ISPA dan yang tidak kalah pentingnya penyakit demam berdarah. 

“Karena pada musim kemarau seperti sekarang ini air dianggap paling berharga. Sehingga orang kalau disuruh menutup, menguras, masih eman-eman,” terang dr. Edi Sulistiono. 

dr. Edi Sulistiyono mengaku, penyakit Inspeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) yang disebabkan debu, memang sudah banyak terutama di Puskesmas-Puskesmas, tapi tidak memerlukan perawatan di rumah sakit. Demikian juga penyakit diaer sudah mulai ada, meski tidak sesignifikan seperti tahun lalu. 

“Justru yang perlu kita tingkatkan kewaspadaan terhadap demam berdarah. Tetap kita lakukan penyuluhan dan pengawasan di Puskesmas maupun ke masyarakat. Mestinya, juga ada himbauan-himbauan untuk memakai masker ketika bepergian dengan mengendarai sepeda motor jarak jauh,” jelasnya.

Mesi kondisi penyakit yang muncul saat musim kemarau ada peningkatan yang signifikan, tapi masih dibawah pada musim kemarau tahun lalu. Untuk itu, diharapkan masyarakat senantiasa menjaga kondisi kesehatan, terutama terhadap penyakit-penyakit yang muncul saat musim kemarau.

sumber berita: pasfmpati.com

sumber ilustrasi gambar: www.tribunnews.com