Tegas akan diri sendiri, buang pikiran negatif dan lakukan yang baik. Kegelisahan hanya milik mereka yang putus asa

644 KK Di Pati Diusulkan Terima BSPS

Ratusan desa di Kabupaten Pati yang tersebar di Kecamatan Juwana dan Kecamatan Kayen, diusulkan mendapat Bantusan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) 2015. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaannya, Tim Teknis BSPS Kabupaten Pati, telah mengadakan sosialisasi dengan melibatkan Bappeda, Bappermades, DPU, serta beberapa toko bangunan yang menjadi rekanan dalam pengadaan barang.


Pelaksanaan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) 2015 ini,  Tim Teknis BSPS Kabupaten Pati, awalnya mendata ada 738 KK. Namun dari jumlah tersebut berdasarkan verifikasi lapangan, yang masuk daftar penerima bantuan yang bersifat stimulan itu berkurang menjadi 644.  Itu karena sebagian KK yang teranulir karena rumahnya sudah diperbaiki, dan ada juga yang tidak memiliki swadaya sama sekali.

Menurut Ketua TimTeknis BSPS Kabupaten Pati, Sunardi didampingi Sekretaris Tim Teknis, Eny Istiyanah, karena sifatnya stilmulan, sehingga dalam aturannya mensyaratkan penerima BSPS harus keluarga miskin tapi masih memiliki swadaya.  Karena bantuan BSPS yang diterima KK sasaran berupa barang atau material bangunan, sehingga dalam rapat sosialisasi fasilitasi bersama Konsultan Managemen Wilayah, Sabtu lalu (26/9), Tim Teknis BSPS Pati melibatkan pemilik toko bangunan, yang menjadi rekanan dalam pengadaan barang/material nantinya. 


“Kita arahkan semaksimal mungkin, agar toko penyedia barang itu harus melalui alur yang dilaksanakan. Terutama toko itu tidak semua orang bisa berhubungan, kecuali kelompok yang bertanggungjawab. Misalnya ada pihak-pihak lain yang mengatasnamakan apapun jangan sampai. Itu yang jadi acuan oleh toko,” katanya.


Ketua Tim Teknis BSPS Pati berharap, toko-toko bangunan yang menjadi rekanan ini, hendaknya sudah mempersiapkan stok kebutuhan material yang dibutuhkan dengan kualitas atau mutu yang baik sesuai standart, dan transparan dalam setiap kali pengirimannya ke penerima BSPS. Sehingga tidak ada Berita Acara serah terima barang yang dimanipulasi atau disimpangkan.


“Jangan sampai nanti ada batu bata dari Mojo Rembun dikirim ke Penerima Bantuan. Yang kita minta adalah dengan mutu yang baik sesuai standart.  Toko juga harus mempersiapkan diri, karena tidak sekali tempo dalam pengiriman barang, mungkin permodalan disiapkan sedini mungkin, terutama itu,” terangnya.


Mekanisme pengiriman barang sendiri, katanya, toko bangunan yang ditunjuk, akan mengirim material kebutuhan penerima BSPS lebih dulu. Setelah itu, baru dari bank penyalur mentranfer biaya pengadaan material itu, ke toko bangunan bersangkutan. Dan bantuan yang diterima KK sasaran BSPS, berupa barang, dengan nominal Rp. 10juta untuk rumah dengan kerusakan sedang, Rp.15juta untuk rumah dengan kerusakan berat, dan Rp. 20juta untuk rumah dengan kerusakan total. Keseluruhan dana untuk Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari Ditjen Cipta Karya Kementerian PU dan Perumahan Rakyat itu, mencapai Rp. 8,03 milyar.

sumber berita: pasfmpati.com

sumber ilustrasi gambar: properti.kompas.com

0 Komentar

    Tambah Komentar