Seorang pemenang takkan pernah berhenti untuk berusaha dan orang yang berhenti untuk berusaha takkan menjadi seorang pemenang

Warga Diminta Tak Khawatir Soal Jembatan Sampang

Bupati Haryanto bisa memahami jika banyak warganya yang mengkhawatirkan pelaksanaan pekerjaan Jembatan Sampang, di Desa Tondomulyo, Kecamatan Jakenan, Pati. Karena itu, mereka diimbau tak perlu khawatir bahwa pelaksanaan pekerjaan tersebut tidak tuntas. Sebab, semua ada aturannya, jika sampai terjadi keterlambatan penyelesaian karena masalahnya adalah kondisional.

Dengan demikian, rekanan masih diberi kesempatan untuk mendapatkan waktu perpanjangan selama 50 hari kalender kerja, meskipun disertai ketentuan harus membayar denda per hari per mil. Sampai saat ini, kata Haryanto, rekanan masih melaksanakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.

Hal itu sesuai fakta di lapangan, menyusul gagalnya pelaksanaan tahapan pekerjaan pembuatan pilar tengah jembatan tersebut, karena kondisi lokasi di lapangan. Dari pengecekan langsung pihaknya di lokasi proyek, juga laporan teknis Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Pati, pelaksanaan pekerjaan itu menghadapi kendala.

Kendala tersebut yakni melesaknya dinding pengaman lubang untuk fondasi pilar tengah jembatan sampai dua kali dalam waktu selang satu bulan.

Kejadian terakhir, selain dinding penahan lubang runtuh karena skur (penguatnya) patah juga diikuti bobolnya kisdam, sehingga seluruh pekerjaan yang dihasilkan sama sekali tidak bermanfaat.

‘’’Ternyata, rekanan bersedia untuk mengulang lagi tahapan pekerjaan untuk pilar tengah jembatan, maka lebih baik ditunggu bagaimana penyelesain akhir dari pekerjaan itu,’’ujarnya.

Pencabutan

Hal tersebut dibenarkan pengawas lapangan proyek jembatan, Suyoto dari DPU. Menurutnya, tahapan pelaksanaan pekerjaan dimulai dari nol, yaitu pengecekan kembali daya dukung tanah di dasar alur kali untuk menempatkan 20 titik tiang pancang.

Puluhan batang tiang pancang yang sudah ditanam dinyatakan tidak berfungsi. Sebagai gantinya, tiang pancang yang dibutuhkan seluruhnya digantikan baru, di mana masing-masing titik diisi dengan dua batang, masing-masing panjang 10 meter.

Dengan demiikian, jika semula penanaman tiang pancang per titik adalah 16,2 meter menjadi 19 meter, dan sisanya satu meter bagian atas dipecah untuk merangkai konstruksi dasar fondasi (B0).

Karena itu, tiang pancang baru yang harus ditanam seluruhnya 50 batang, karena yang 10 batang untuk memperkuat keliling sisi tepi. ‘’Sedangkan penempatan tiang pancang tersebut, yaitu di selasela tiang pancang lama yang sudah dinyatakan tidak berfungsi.’’

Dalam kesempatan terpisah, pelaksana lapangan proyek tersebut, Nanang mengatakan, dengan datangnya alat berat, maka segera bekerja mencabut seluruh material dinding penahan keliling lubang fondasi pilar.

Akan tetapi, sebelum itu pihaknya sudah melakukan perkuatan pada bagian tanggul kisdam, serta menambah ketinggiannya agar lebih mampu menahan air dari hulu kali. Jika pencabutan seluruh dinding penahan keliling lubang tuntas, maka meterial dinding tersebut harus dipasang kembali, baru pekerjaan pemancangan ulang dilakukan.
‘’Untuk menghindari terjadinya desakan air pada kisdam, kami masih mencari alternatif paling tepat melalui pembuatan penahan lagi dengan sistem terasiring, atau membuat saluran di sisi utara lubang fondasi. Semua masih kami cermati.
sumber berita: suaramerdeka.com
sumber ilustrasi gambar: www.murianews.com

0 Komentar

    Tambah Komentar