![](http://www.covesia.com/photos/berita/170315102652_bantuan-traktor-jokowi-kepada-petani-ponorogo-ditarik-lagi.jpeg)
Bantuan didistribusikan merata ke 21 kecamatan di Pati, yakni Pati Kota, Tlogowungu, Margorejo, Jakenan, Gabus, Tambakromo, Sukolilo, Kayen, Pucakwangi, Batangan, dan Wedarijaksa. Kemudian Kecamatan Dukuhseti, Trangkil, Jaken, Gunungwungkal, Cluwak, Margoyoso, Tayu, Juwana, Winong, serta Gembong.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan (Dispertannak) Pati Mokhtar Efendi mengemukakan, bantuan Alsintan selalu diberikan setiap tahun. Bukan hanya bersumber dari APBN, tetapi juga APBD Jawa Tengah dan Pati. “Pati merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki potensi pertanian besar.
Itu menjadikan Pati selalu menjadi perhatian pemerintah dan didorong produktivitasnya,” ujarnya, kemarin. Sebelumnya, bantuan dari Pemerintah Pusat juga diberikan kepada petani Pati. Bantuan berupa 24 mesin pemanen kombinasi kecil diserahkan Direktur Pascapanen Tanaman Pangan Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Tri Agustin Satriani.
Efendi menjelaskan, pertanian saat ini perlu pengelolaan yang lebih detail, efektif dan efisien. Selain pola pertanian yang efektif dan efisien untuk menekan biaya dan meningkatkan hasil produksi, diperlukan pula sentuhan teknologi mutakhir.
Pengelolaan Pascapanen
Penggunaan peralatan dan mesin modern membantu petani mengefektifkan bercocok tanam dan panen. Sekaligus menghemat biaya produksi lantaran tidak banyak menggunakan tenaga kerja.
“Pemerintah sekarang memiliki lima konsentrasi penting dalam mendukung peningkatan hasil pertanian. Selain mengarahkan petani untuk memilih bibit unggul dan pemberian pupuk yang benar, Alsintan, penataan dan revitalisasi jaringan irigasi, serta pendampingan petani, juga kami berikan,” katanya.
Di luar itu, petani juga didorong untuk mampu mengelola hasil pertanian pascapanen. Terlebih dalam menekan tingkat susut gabah hasil panen.
Sumber :http://berita.suaramerdeka.com
0 Komentar