Tegas akan diri sendiri, buang pikiran negatif dan lakukan yang baik. Kegelisahan hanya milik mereka yang putus asa

Talut Pinggir Jalan Raya Dibongkar

Mengingat mulai terjadi penurunan konstruksi talut penahan tepi ruas jalan raya nasional antara Pati-Juwana KM 6, tepatnya di Dukuh Cangkring, Desa Widorokandang, Kecamatan Kota Pati akhirnya dibongkar.

Hal itu dilakukan untuk menghindari, agar konstruksi talut tersebut tidak mendadak ambrol akibat terkena getaran beban kendaraan berat yang melintas di ruas jalan itu. Apalagi, jika mengingat talut itu terletak di sisi utara jalan yang berbatasan langsung dengan alur Kali Simo.

Dengan demikian, arus lalu lintas kendaraan bermuatan berat dari barat (Jakarta) ke timur (Surabaya) selalu berlangsung setiap saat, baik pagi, siang maupun malam. Di sisi lain, kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Trengguli (Demak)-Kudus-Pati hingga Batas Kota Rembang, Suwito, sebentar lagi cuaca tentu akan memasuki musim penghujan.

Risikonya, sewaktu-waktu alur Kali Simo di pinggir jalan raya itu terjadi luapan air dari hulu, sehingga kondisi tersebut akan mengancam konstruksi talut yang saat ini sudah mulai terjadi penurunan. Untuk menghindari ancaman tersebut, maka akan lebih baik jika persiapan dan antisipasi dilakukan mulai sekarang.

Apalagi untuk membenahi kondisi talut yang mengalami penurunan masih ada waktu, sehingga pelaksanaan pekerjaan bisa dimulai dari sekarang agar saat musim penghujan datang semua konstruksi talut di pinggir ruas jalan Pati-Juwana yang juga di pinggir alur Kali Simo tetap aman.

Karena perbaikan dilaksanakan mulai sekarang, hal itu tentu hanya akan memakan waktu maksimal satu bulan. “Sebab, panjang talut di lokasi tersebut yang sudah mulai mengalami penurunan sehingga yang sewaktu-waktu terancam ambrol hanya sekitar 40 meter,” ujarnya.

Pengaman

Di sisi lain, masih kata dia, pihaknya saat ini juga harus menuntaskan pekerjaan penuntasan penataan ujung barat ruas Jalur Lingkar Selatan (JLS) Pati, di Desa Sokokulon, Kecamatan Margorejo, Pati.

Untuk pekerjaan tersebut harus sudah tuntas pertengahan November mendatang, termasuk paket pekerjaan lainnya. Khusus yang disebut terakhir, yaitu penambahan ruas jalan nasional di sisi utara depan ujung pertigaan JLS itu dari dua lajur menjadi tiga lajur dengan panjang seluruhnya 400 meter.

Sedangkan tahun depan (2016) diharapkan, ruas Jls dari ujung barat hingga Perempatan Ngantru, masuk Desa Mustokoharjo, Kecamatan Kota Pati yang baru dua lajur bisa ditingkatkan menjadi empat lajur.

Karena itu, untuk ruas JLS yang empat lajur dari perempatan tersebut ke timur hingga ujungnya, di Desa Widorokandang, Kecamatan Kota, Pati, semua kanstin untuk median jalan, dan patok pembatas kedua sisi tepi ruas JLS sepanjang 4.250 meter itu, semua sudah selesai dilakukan pengecatan. Pengantian aspal untuk lapisan aus di ujung ruas JLS itu juga sudah selesai dilakukan.

Dengan demikian, upaya penataan ruas jalan nasional di sepanjang Pati-Juwana tentu tak bisa diabaikan. Hal itu termasuk tambahan pemasangan guadril (pengaman) mulai dari Desa Widorokandang ke timur sepanjang 200 meter, karena lokasi itu dinilai paring rawan untuk arus lalu lintas dari barat, karena berbatasan dengan alur Kali Simo.

Berkaitan dengan mulai terjadinya retakan aspal, untuk jalur lambat sisi selatan, mulai dari Dukuh Garas, Desa Sugiharjo ke barat, sudah diagendakan untuk pembenahannya. “Akan tetapi, hal itu belum membahayakan para pengguna jalan khususnya yang berkendara motor, karena kondisinya belum semakin bertambah lebar,” imbuh Suwito.

sumber berita: suaramerdeka.com

sumber ilustrsai gambar: m.solopos.com

0 Komentar

    Tambah Komentar