Siswa Diminta Tak Tergiur Kunci Soal UN

Untuk itu, pihaknya akan bekerjasama dengan aparat kepolisian dan panitia UN Pati. "Dengan demikian, kami menjamin tidak ada kebocoran soal di wilayah Pati," tandasnya, saat dihubungi di ruang kerjanya, kemarin. Terkait dengan tawaran kunci jawaban UN, Bambang mengakui, berdasarkan pengalaman daerah lain, hal tersebut memang kemungkinan besar bisa terjadi dimana saja. Namun sampai sejauh ini pihaknya belum pernah menjumpai masalah tersebut di Pati. "Saat UN memang banyak orang yang mencoba memancing di air keruh. Karena itu, kami meminta masyarakat jangan mudah tergoda dan terpengaruh oleh tawaran tersebut. Sebab, hal itu malah akan merugikan siswa karena telah melatih siswa untuk berbuat curang dan menyesatkan bila ternyata kunci tersebut palsu," tuturnya. Seperti yang pernah muncul di daerah lain, kebanyakan kunci soal yang ditawarkan isu palsu. Sebab, setelah dicek, ternyata kunci soal itu adalah kunci soal UN tahun-tahun sebelumnya. Biasanya, orang yang menawarkan kunci tersebut hanya mengganti kop yang tertera pada soal ujian saja. "Memang terkadang dalam satu lembar kunci soal itu ada beberapa yang benar, tetapi itu hanya kebetulan saja," katanya. Untuk pencegahan, lanjut Bambang, pihaknya juga telah menyosialisasikan hal tersebut kepada setiap kepala sekolah. Disisi lain, pihaknya juga akan memperketat pengawasan bersama panitia UN. "Jika nanti muncul isu tersebut, kami meminta peran aktif dari masyarakat untuk ikut serta mengawasinya dan melaporkan kecurangan tersebut kepada kami sehingga dapat segera ditindaklanjuti," pintanya.

Komentar (0)
Tuliskan Komentar Anda