13.802 Siswa Ikuti UN

Sebanyak 13.802 murid Kelas XII SMA/MAdan SMK, baik negeri maupun swasta di Pati, Senin (13/4) mengikuti ujian nasional (UN) hingga Rabu (15/4) dan Kamis (16/4). Khusus Kamis adalah jadwal UN untuk SMK.

Untuk SMK, ada dua sekolah yang mengikuti UN sistem computer based test, yaitu SMK 2 Pati dengan peserta 524 yang menempati delapan ruang.

Masing-masing ruang akan digunakan tiga sesion peserta , untuk satu mata pelajaran yang diujikan. Satu sekolah lain, kata Ketua Panitia UN 2015 Kabupaten Pati, Saryono, yaitu SMK Bina Tunas Bakti (BTB) Juwana dengan 361 peserta.

Sistemnya sama, karena hal tersebut berkait dengan ketersediaan fasilitas komputer, sehingga masing-masing peserta jadwal waktunya menyesuaikan. Hari pertama sesuai jadwal adalah mata pelajaran (mapel) Bahasa Indonesia, sedangkan hari keempat atau terakhir untuk mapel teori kejuruan.

Sedangkan UN manual, untuk SMA/MA diikuti 8.477 peserta, masing-masing 3.309 putra dan 5.168 putri. ’’Untuk SMK dari jumlah seluruh peserta 5.325 dikurangi 885 yang mengikuti UN CBT, sehingga tersisa sebanyak 4.440,’’ujarnya.

Soal Seluruh materi soal UN tertulis manual, kata dia, sudah didistribusikan oleh pihak pencetak, Sabtu (11/4) dini hari. Namun penurunan dari kendaraan pengirim tetap harus dilakukan pagi hari untuk disimpan di di ruang penyimpanan panitia rayon yaitu di SMA1 Pati.

Selama materi soal baru datang sampai penurunan dan penyimpanan di ruang sudah mendapat penjagaan dari polisi. Hal tersebut juga berlanjut sampai soal dikirim ke semua sub rayon. Hal itu sudah dilakukan Minggu (12/4), mulai pukul 08.00.

Selain itu, untuk SMA lain di wilayah Pati utara, penyimpanan soal dilakukan di SMATayu, dan MAdi MAN setempat. Sedangkan materi soal untuk SMK, di SMK 1 Pati, dan semua materi soal, Senin (13/4) pukul 06.00 harus sudah diambil oleh masing-masing panitia UN sekolah yang bersangkutan di tempat penyimpanan.

Hal itu dilakukan tiap hari sesuai materi mapel yang diujikan, sehingga keamanan materi soal pada tahapan tersebut menjadi tanggung jawab sepenuhnya pihak panitia sekolah masing-masing. Selama berlangsungnya UN, untuk pengawasan ruang menggunakan sistem silang penuh.

Dengan kata lain, pengawasan di tiap sekolah pelaksana, pengawasnya dari sekolah lain. ’’Untuk UN kali ini, panitia tidak menempatkan petugas dari jajaran kepolisian di tiap-riap sekolah penyelenggara, kecuali pengamanan soal di rayon dan sub rayon,’’imbuh Saryono.

sumber berita:suaramerdeka.com

sumber ilustrasi gambar: palingseru.com

Komentar (0)
Tuliskan Komentar Anda