WARGA DESA SEMAMPIR, ADAKAN SELAMATAN DITAHUN BARU ISLAM
“Tradisi ini sudah berlangsung secara turun menurun, hingga sekarang dan terus dilestarikan. Hal ini dilakukan pada hari – hari tertentu, yakni malam Jumat Wage, pdan pada tahun baru Suro,” jelasnya. Setelah Kaur Kesra atau Modin selesai memimpin doa, warga saling menukar nasi berkat yang mereka bawa, sembari memecahkan lemper atau piring gerabah di sekitar tempat berlangsungnya barikan, sebelum kembali kerumah. Kades Semampir Parmono menjelaskan, pemecahan lemper atau piring gerabah ditempat usai berlangsungnya barikan, menjadi simbol telah hilangnya segala mara bahaya. Kegiatan yang berlangsung sekali dalam setahun itu, sempat mengundang rasa penasaran pengendara yang melintas. Mereka mengira kerumunan warga yang sedang selamatan itu, terjadi peristiwa kecelakaan. Tapi setelah melihat dari dekat kerumunan tersebut, warga yang sedang selamatan, para pengendara melanjutkan perjalanannya.(*)