Rp. 8,7 M untuk Embung di Tiga Kecamatan
Karena itu, pemetaan penggunaan air embung harus benar-benar cermat mengingat keter4sediaannya terbats. "Misalnya air hanya cukup untuk mandi dan mencucui, jangan sampai dimanfaatkan untuk mengairi sawah, kata Samadi.
Sebab, hal itu tentu akan menjadi permasalahan karena tujuan utama penyediaan air itu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. "lain jika ketersediaan air embung cukup melimpah, karena sudah terisi penuh pada musim hujan, ujarnya.
Sosialisasi
Berkait dengan jatah embung tersebut, lanjut Samadi, sebelum pembangunan dimulai, hal itu terlebih dahulu akan disosialisasikan kepada warga . Untuk Kecamatan Juwana, pembangunan embung dengan anggaran Rp. 2.931.240.000,- dialokasikan di Desa Karangrejo dan Braingin, jadwal sosialisasinya Jumat (13/4) besuk.
Berikutnya, pembangunan embung di kecmatan winong dengan anggaran Rp. 1.932.490.000,- satu paket dngan pembangunan embung di Desa Tlogoayu, Kecmatan Gabus. Sosialisasi kepada masyarakat di dua desa tersebut dijadwalkan Kamis (12/4) siang besok (hari ini-- Red).
Jumat, sosialisasi luntuk kepentingan proyek yang sama di kecmatan Gabus, yaitu, rencana pembangunan embung di Desa Mojolawaran dan Pantirejo dngan anggaran Rp. 3.891.240.000,- yang lelangnya menjadi kewenangan pihak pengguna anggaran, BBWS Pemali-juwana.
Mengingat penyediaan fasilitas itu untuk kepentingan warga setempat, maka yang perlu mendapat perhatian adalah ketersediaan lahan untuk lokasi embung. karena itu, alternatif lahan yang harus disediakan pihak desa adalah tanah banda desa, imbuh Samadi.
sumber gambar : baleemukim.blogspot.com