Pintu Bangunan Pompa Dibongkar
Dengan demikian, aliran air menjadi tidak lancar dan risikonya bisa melimpas ke areal persawahan yang saat ini rata-rata terdapat tanaman padi muda. Jadi ancaman tanaman padi terendam tak bisa dihindari sebagaimana yang pernah dialami warga Widorokandang beberapa waktu lalu. Namun setelah pintu bangunan pompa I dialur kali yang sama berhasil dibonkar seluruhnya, kini tidak lagi terjadi limpasan air ke areal persawahan. Sehingga kendati dikawasan hulu terjadi hujan deras, air yang mengalir ke hilir Kali Sio sedikit lebih lancar bila dibanding sebelumnya. Kendala kini justru muncul dipintu bangunan pompa II, di Dukuh Cangkring. "Padahal upaya membongkar satu dari tiga pintu bangunan pompa II, untuk mengurangi ancaman melimpasnya air ke areal persawahan warga," ujarnya. Seluruhnya Melihat kondisi itu kata Sumarsono, perangkat desa didukuh itu, setiap saat harus secara bergiliran membersihkan sampah yang menyangkut di pintu bangunan pompa. Padahal, masalah itu bisa dihindari jika warga dikawasan hilir kali tidak sengaja membuang sampah dialur kali. Kebiasaan itu sangat merepotkan warga yang berada dialur hirlir Kali Simo. Untuk itu, dia meminta warga yang dihulu menyadari kebiasaan buruk membuang sampah kekali sangat merugikan warga dibagian hilir. Apalagi sampah itu bukan sekedar sampah rumah tangga, melainkan ada yang berupa batang pohon pisang dan pucuk bambu. Semua sampah itu jika sudah menyangkut di pintu bangunan ompa dan terendam endapan lumpur sangat sulit dibersihkan. Artinya pembongkaran pintu bangunan pompa II tidak bisa kalau hanya dilakukan terhadap pintu yang ditengah." Jadi dua pintu yang pinggir juga harus segera dibongkar." Kepala Seksi (Kasi) Pembangunan Pengairan (PP) Dinas Pekerjaan Umum (DPU Kabupaten Pati, Samdi mengatakan, jika kondisinya merepotkan petani yang dihilir, pintu bangunan pompa dibongkar tidak masalah.