Produsen Pindang Masih Kesulitan Bahan Baku
Lebih lanjut dia menjelaskan, selama tiga bulan terakhir hanya kulakan ikan layang-sebagai bahan baku pindang-sebanyak 2 keranjang (isi lebih kurang 25 kilogram) per hari. Padahal sebelumnya, ia mengaku bisa kulakan ikan sebanyak 4 keranjang per hari. Tidak hanya karena keterbatasan produksi perikanan laut, katanya, dikuranginya pembelian bahan baku pengolahan pindang juga karena mahalnya harga ikan layang. Nilai tawar jenis ikan itu kini mencapai Rp 400.000 per kerajang. "Sebelumnya, harganya tak sampai Rp 350.000 per keranjang, " Terangnya. Hal sama juga dirasakan, Masudi, perajin pindang lainnya. Karena naiknya harga bahan baku, ia terpaksa menaikkan harga jual pindang. "Satu wadah (isi 2 ekor ikan pindang) sekarang harga jualnya Rp 1.500. Sebelumnya, hanya Rp 1.000 per wadah, "Katanya. Sementara itu, untuk meningkatkan pendapatan, Sutarto mengaku, mencari penghasilan tambahan dengan melebarkan bisnis jual beli ikan segar. Salah satunya, dengan menjual ikan mujair. "Setiap pagi saya kulakan mujair di Pasar Porda Juwana, lalu menjual kembali. Kalau tidak disiasati dengan bisnis yang lain, ya sudah. Omzet dari pengolahan pindang berkurang hingga 50 persen sejak tiga bulan terakhir ini," Ungkapnya