Disdik Diminta Selektif Kucurkan DAK
Menurut politikus PPP itu, kebanyakan sekolah yang mendapat jatah DAK ataupun bantuan lain tidak masuk kategori sekolah yang rusak parah. Tidak heran jika banyak sekolah yang nyaris roboh tetapi tidak mendapatkan alokasi DAK.
"Seharusnya pengajuan bantuan DAK untuk renovasi bangunan sekolah tidak dimonopoli kalangan tertentu yang memiliki kedekatan dengan pejabat. Kalau sistemnya tetap begitu maka banyak sekolah yang roboh dan tidak ketahuan, " katanya, kemarin.
Atap Lapuk
Hasil pengawasan pihaknya sejauh ini, setidaknya terdapat lima SD yang bangunannya mengancam keselamatan siswa. Semuanya bermasalah dengan atap bangunan yang lapuk.
Kelima bangunan tidak layak huni itu adalah SDN Pekuwon (Kecamatan Juwana), SDN sumberagung 02 (Jaken), SDN Jambean Kidul 03 (Margorejo), SDN Klecoregonang (Winong), dan SDN Bogotanjung 01 (Gabus).
Sejumlah ruang kelas yang rusak di lima SD tersebut masih digunakan untuk proses belajar mengajar. akibatnya ketika terjadi hujan deras dan angin kencang, kegiatan belajar terpaksa dihentikan sementara demi keselamatan siswa dan guru.
Sebagian besar DAK 2010 yang baru dila0ksanakan tahun ini merupakan bantuan untuk pengembangan perpustakaan beserta selengkapnya. Adapun untuk renovasi bangunan fisik cukup kecil sehingga akan diperjuangkan pengajuannya oleh DPRD pada tahun berikutnya.
Selain persoalan seleksi penerima DAK, anggota Komisi IV lainnya, Mat Soleh, berharap mekanisme pelaksanaan dana tersebut kedepan dikembalikan ke sisitem lama. Penggunaan dana bukan dilelang, melainkan diserahkan ke sekolah atau sistem swakelola.
"Penggunaan dana dengan cara swakelola lebih efektif daripada di lelang ke pihak ketiga. Target renovasi bangunan bisa melebihi kapasitas dengan sistem swakelola," harapnya.
"Seharusnya pengajuan bantuan DAK untuk renovasi bangunan sekolah tidak dimonopoli kalangan tertentu yang memiliki kedekatan dengan pejabat. Kalau sistemnya tetap begitu maka banyak sekolah yang roboh dan tidak ketahuan, " katanya, kemarin.
Atap Lapuk
Hasil pengawasan pihaknya sejauh ini, setidaknya terdapat lima SD yang bangunannya mengancam keselamatan siswa. Semuanya bermasalah dengan atap bangunan yang lapuk.
Kelima bangunan tidak layak huni itu adalah SDN Pekuwon (Kecamatan Juwana), SDN sumberagung 02 (Jaken), SDN Jambean Kidul 03 (Margorejo), SDN Klecoregonang (Winong), dan SDN Bogotanjung 01 (Gabus).
Sejumlah ruang kelas yang rusak di lima SD tersebut masih digunakan untuk proses belajar mengajar. akibatnya ketika terjadi hujan deras dan angin kencang, kegiatan belajar terpaksa dihentikan sementara demi keselamatan siswa dan guru.
Sebagian besar DAK 2010 yang baru dila0ksanakan tahun ini merupakan bantuan untuk pengembangan perpustakaan beserta selengkapnya. Adapun untuk renovasi bangunan fisik cukup kecil sehingga akan diperjuangkan pengajuannya oleh DPRD pada tahun berikutnya.
Selain persoalan seleksi penerima DAK, anggota Komisi IV lainnya, Mat Soleh, berharap mekanisme pelaksanaan dana tersebut kedepan dikembalikan ke sisitem lama. Penggunaan dana bukan dilelang, melainkan diserahkan ke sekolah atau sistem swakelola.
"Penggunaan dana dengan cara swakelola lebih efektif daripada di lelang ke pihak ketiga. Target renovasi bangunan bisa melebihi kapasitas dengan sistem swakelola," harapnya.
Komentar (0)
Tuliskan Komentar Anda