Air Sumur yang Semburkan Gas dan Lumpur Kini Bersih
PATI – Pada awal November 2014 lalu, sumur yang dibuat Sabar (50), warga Dukuh Sarimulyo, Desa Wotan, Kecamatan Sukolilo, Pati, sempat menggegerkan warga. Saat masih dalam tahap pengeboran, dari kedalaman sumur tersebut menyemburkan gas dan lumpur.
Akan tetapi, kondisi sumur bor yang kedalamannya mencapai 140 meter itu, airnya sudah bersih dan normal. Bahkan, sudah beberapa bulan terakhir air dimanfaatkan oleh banyak warga untuk keperluan sehari-hari, baik mandi, mencuci, dan memasak.
Yang memanfaatkan sumur tersebut, kata beberapa warga, bukan hanya warga lingkungan sekitar, tapi juga warga desa tetangga yang mempunyai areal persawahan. Apalagi, mereka yang sedang di sawah hingga siang hari, maka bila membutuhkan air lebih memilih untuk mengambilnya dari sumur itu.
Hal sama juga dilakukan rombongan pekerja yang sedang memotong padi saat panen seperti sekarang, karena dengan memanfaatkan air sumur itu bisa untuk membasahi tubuh.
Dengan demikian, rata-rata mereka mempunyai persediaan air yang diambil dari sumur itu sebanyak satu jerigen isi 50 liter, karena cukup untuk menyiram tubuh sampai beberapa kali.
Apalagi, dalam cuaca panas dan tubuh gatal-gatal setelah mengangkut padi yang dipotong, maka bila mendapat guyuran air, maka tubuh pun terasa bugar. ‘’Untuk mengambil air dari sumur tersebut juga tidak dipungut biaya oleh pemiliknya,’’ujar salah seorang pekerja pemotong padi, asal Dukuh Ronggo, Desa Baturejo, Jadi (50).
Menurut warga, Tiyo (50), karena kandungan air sudah mulai bersih, maka pemasangan pipa paralon pada kedalaman sumur pun dilakukan.
Untuk memanfaatkan air, dari dalam yang tanpa menggunakan penyodot pompa bertenaga listrik tersebut, pemilik cukup memasang pipa paralon dari permukaan lubang dengan ketinggian 1,5 meter.
Pasang Selang
Pada bagian tengahnya dibuat berlubang untuk memasang slang yang bila tidak dipergunakan orang lain, air disalurkan ke bak pemilik rumah.
Dengan cara tersebut, air dari dalam sumur itu tidak hanya terbuang percuma, karena tetangga sekeliling juga mempunyai bak di luar rumah. Sedangkan untuk menyalurkannya masuk ke dalam rumah, masing-masing melakukannya dengan memasang selang sendiri.
Prinsipnya, sesuai tujuan pemilik/pembuat sumur, air dari sumur yang dibuatnya dengan ukuran cukup dalam tersebut bermanfaat bagi orang lain. Lebih-lebih pada saat musim kemarau yang akan segera tiba, air dari sumur tersebut pasti banyak yang memanfaatkan.
Bagi mereka yang sedang di sawah miliknya, tinggal membawa jerigen kemudian mengisinya air daru sumur itu.
‘’Berikutnya air bisa dibawa pulang untuk kebutuhan air minum,’’ imbuh Tiyo.
Sumber : suara merdeka.com