Bulog Sub-Divre II Pati Salurkan Raskin untuk Februari

(http://berita.suaramerdeka.com) PATI – Upaya untuk menekan terus melonjaknya harga beras di tingkat konsumen yang saat ini masih belum terkendali, pemerintah menggelontorkan beras untuk keluarga miskin (raskin) 300.000 ton.

Wilayah Eks-Karesidenan Pati sebagai penyangga pangan di Jawa Tengah pun mulai menyalurkan raskin untuk 370.721 rumah tangga sasaran (RTS). Harapannya, hal tersebut bisa segera menurunkan dan menekan melonjaknya harga beras di tingkat konsumen yang selama dua bulan terakhir dirasakan cukup memberatkan.

Sebab, harga kebutuhan pangan jenis itu yang kualitas medimum saat ini Rp 9.800/kilogram- Rp 10.000 per kilogram. Kepala Bulog Sub-Divre 2 Pati, Khozin, ketika ditanya berkait hal tersebut tidak mengelak.

Hal itu terjadi, karena harga jual kebutuhan pangan di tingkat produsen (petani) cukup tinggi, yaitu rata-rata Rp 9.500- Rp 9.700 per kilogram, sehingga bagi keluarga miskin sangat memberatkan. Akan tetapi, dengan disalurkannya raskin sebanyak itu, dalam waktu dua atau tiga hari dampaknya bisa memberikan tekanan terhadap lonjakan harga beras di tingkat konsumen.

Di sisi lain, tingginya harga gabah kering panen (GKP) yang per kuintal masih Rp 440.000/kuintal, atau gabah kering giling (GKG) Rp 550.000/kuintal juga mempengaruhi para mitra kerjanya dalam melakukan persiapan pengadaan 2015. Mengingat dasar untuk itu adalah Instruksi Presiden (Inpres) yang hingga sekarang belum turun, maka pengadaan belum bisa berjalan.

‘’Misalnya, Inpres sebagai dasar pengadaan sudah ada, para mitra kerja kami pasti tidak akan berani melakukan pembelian gabah maupun beras ke petani, karena harganya masih relatif tinggi,’’ujarnya.

Tak Berubah

Terlepas dari hal tersebut, kata Khozin, untuk penyaluran raskin bulan ini tetap dioptimalkan agar dalam waktu cepat beras sudah diterimakan ke RTS dengan biaya tebus per kilogram Rp 1.600. Sebab, penyaluran raskin Maret juga akan dipercepat pada awal bulan. Untuk RTS tetap tidak berubah, yaitu 370.721 dengan alokasi beras sebanyak 5.560.815 kilogram.

Masing-masing, untuk Kabupaten Pati dengan jumlah RTS sebanyak 107.317 dan beras 1.609.755 kilogram, Kudus 36.332 RTS (544.980 kilogram). Untuk Kabupaten Jepara sebanyak 85.595 RTS (1.283.925 kilogram), Rembang 69.014 RTS (1.035.210 kilogram), dan Kabupaten Blora 72.463 RTS (1.086.945 kilogram).

Jika penyaluran selama dua bulan berturut-turut, ditambah produksi panenan pada puncak panen raya, melonjaknya harga beras pasti bisa ditekan secepatnya. Ditambahkan, berkait dengan ketahanan stok beras hasil pengadaan tahun lalu (2014) dipastikan masih mampu bertahan hingga tujuh bulan ke depan.

‘’Yakni, masih sebanyak 38.403 ton, sehingga sambil menunggu turunnya Inpres pengadaan jika harga gabah maupun beras sudah turun para mitra kerja kami akan segera melakukan pembelian,’’ imbuh Khozin

Komentar (0)
Tuliskan Komentar Anda