Berkah Anak Saleh
Berikut beberapa langkah membentuk anah shaleh harus dimulai seja dini. Pertama, memilih dan mempercayakan kepada lembaga pendidikan yang shaleh. LEmbaga pendidikan yang shaleh tidak selamanya ada di pesantren saja. Namun lembaga yang punya perhatian besar pada perkembangan pendidikan Islam, kebnayakan para pendidiknya mempunyai azam (kemauan kuat) untuk mendidik dan mencerdaskan baik secara akademik maupun akhlak. Untuk itu, orang tua harus selektif sekali dalam memilih pendidikan untuk anaknya. Apalagi orang tua yang sibuk, jangan hanya terjebak pada kualitas akademik saja tanpa dibarengi kualitas akhlak. Jadi mengakibatkan anak hebat, cerdas secara akademil namun akhlaknya buruk. Kedua, lihat dan cermatilah pergaulan anak, siapa teman bergaulnya. Lingkungan bergaul sangat berperan dalam membentuk akhlak seseorang. Sekali saja orang tua terlena atau kurang kontrol dan anak bergaul dengan teman yang akhlaknya tidak baik, maka jangan salahkan anak apabila suatu saat akan berbuat tidak baik. Hal itu telah digambarkan RAsulullah SAW dalam sebuah hadistnya: "Perumpamaan duduk bersanding orang shaleh dengan duduk bersanding orang zalim ibarat duduk bersanding dengan tukang besi (pande besi). Bila kamu mendekati penjual minyak wangi boleh jadi dia memberikan minyaknya kepadamu sebagai promosi atau bahkan kamu ingin membelinya atau minimal kamu dapat mencium bau wangi yang semerbak. Sebaliknya bila kamu mendekati tukang besi, boleh jadi bajumu akan terbakar karena jilatan api atau kamu akan mendapat bau bacin yang membosankan." (HR Bukhari dan Muslim). KEtiga memberikan rezeki haruslah yang halal dan thoyyib. HAl ini telah jelas dalam firman Allah SWT: "Hai sekalian manusia makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi. Dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan, karena sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu," (QS Al Baqarah:168). Keempat jadilah orang tua yang mempu menjadi teladan bagi anak. MEmberi contoh yang baik kepada anak. JAngan sekali-kali berbuat tercela di hadapan anak. Tidak ada alasan malu bagi orang tua untuk meminta maaf kepada anaknya apabila memang bersalah. Jangan membohongi anak, meski pada hal-hal sepele. Firman Allah SWT: "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat yang kasar, keras dan tidak mendurhakai Allah -terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (Qs. At-Tahrim:6). Kelima, selalu berdoa kepada Allah SWT supaya dikaruniai keluarga, anak yang shaleh. Berikut doa yang harus senantiasa diucapkan seorang anak ayah setiap habis shalat lima waktu, "RAbbana Hablana Min Azwajina Wa Dzuriyatina Qurrota A'yun Waj'alna lil Mutaqina Imama (Ya Tuhan kami anugerahkanlah kepada kami isteri kami dan keterunan kami sebagai penyenang hati (kami) dan jadikanlah kami iman bagi orang-orang yang bertakwa)." (QS. Al Furqan:74). sumber ilustrasi gambar: tkshalihah.blogspot.com