Pejabat Perlu Mencuci Hati
Bupati Pati, Haryanto menekankan jajarannya di birokrasi untuk senantiasa mencuci hati melalui peningkatan ibadah dan doa. Itu untuk menunjang kinerja agar lebih berkualitas dan ikhlas sehingga pelayanan masyarakat lebih prima.
‘’Pejabat SKPD, camat, dan di bawahnya perlu terapi jiwa agar kinerja dan hidupnya lebih tertata dengan baik. Itu dapat dilakukan dengan mendekatkan diri kepada Tuhan dan senantiasa berdoa,’’ujarnya saat Peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad di Pendapa Kabupaten Pati, Kamis (7/5) malam.
Acara yang mendatangkan dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus, Dr Sholuhilhuda MAg sebagai pembicara, juga dirangkai dengan istighotsah yang diikuti ratusan warga nahdliyyin dan jajaran birokrasi. Istighotsah dipimpin Rois Syuriyah PCNU Pati,Aniq Muhammadun.
Istikamah
Setiap dua bulan sekali, istighotsah selalu digelar di tempat tersebut. Kebetulan kali ini dirangkai dengan peringatan Isra Mikraj. ‘’Kami ingin bersama-sama mendoakan bangsa dan daerah agar lebih baik.
Masyarakat lebih tenteram dan damai, perekonomian semakin maju, serta pembangunan meningkat,’’ katanya.
Acara bersifat ritual yang berjalan secara konsisten sekaligus dijadikan ajang membangun kebersamaan. Bukan sebatas menjaga kerukunan antarummat Islam, tetapi juga membawa keberkahan bagi semua.
‘’Pembangunan dan penataan daerah akan lebih efektif jika ada kebersamaan, persatuan, dan guyub rukun. Kebersamaan harus dibangun dari semua lini,’’ tandasnya.
Ketua Tanfidziyah PCNU Pati, Ali Munfaat menuturkan, istikamah dalam menjalankan hal baik akan mendatangkan berkah. Bukan hanya untuk pribadi para pemimpin daerah, tetapi juga warga.
Menurutnya, istighotsah merupakan salah satu media untuk mendekatkan diri dan memohon kepada Allah untuk kebaikan bersama. Pemimpin perlu terlibat dan mendorong kegiatan-kegiatan seperti itu karena keberadaannya bukan untuk diri pribadi, tetapi juga masyarakat.
sumber berita:suaramerdeka.com
sumber ilustrasi gambar: www.kidnesia.com