Pati Urutan Ketiga Nasional

Salah satu faktor penilaian yang menjadi andalan Pati adalah pengelolaan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Desa Sukoharjo, Kecamatan Margorejo. Kendati TPA adalah identik dengan tumpukan sampah yang menggunung dan menebarkan bau busuk, TPA Pati jauh dari itu. Sampah pada zona pembuangan aktif, tiap hari setelah jam terakhir dari TPS langsung ditutup dengan tanah uruk. ”Lebih menonjol lagi, TPA sampah justru bisa disulap menjadi objek wisata lokal, sehingga pada hari libur dimanfaatkan untuk berkemah dan menjadi tempat wisata bagi anak-anak karena mereka bisa melihat sejumlah satwa piaaran,” katanya. Sementara it, Kabupaten Jepara telah tujuh kali meraih penghargaan kota terbersih kategori kota sedang sejak 2005. Bupati Jepara Hendro Martojo menjelaskan penghargaan tersebut diraih karena keterlibatan banyak pihak. Namun, untuk urusan bobot penilaian didapat dari pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Bandengan, Kecamatan Kota Jepara. ”Keberadaan TPA di Bandengan ini memang memiliki banyak manfaat ketika dikelola dengan baik. Buktinya, ketika ada penilaian Adipura, bobot tertinggi datang dari TPA. Karena itu, kinerja ini perlu terus ditingkatkan,” kata Hendro Martojo, saat mengecek tanaman jagung yang dirawat dengan pupuk kompos TPA, kemarin. Kepala Dinas Cipta Karya Perumahan Tata Ruang dan Kebersihan (Ciptaruk) Jepara, Soegiarto menjelaskan bobot nilai dari TPA adalah delapan. Sedangkan pada titik pantau yang lain memiliki bobot di bawah itu. ”Seperti pasar yang pada tahun sebelumnya baik, kali ini menurun. Kemudian untuk bobot yang terendah ada di sungai karena memang kondisi sungai di Jepara sulit ditangani karena kadang debit airnya kurang mencukupi,” jelasnya. Satu-satunya Kota Jepara memang masuk kategori kota sedang, namun statusnya sebagai ibu kota Kabupaten Jepara. Sedangkan Kota Pekalongan merupakan satu-satunya dari enam wilayah kota di Jateng yang meraih penghargaan Adipura 2011. Wali Kota M Basyir Ahmad menerima penghargaan tersebut dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Selasa (7/6) lalu. ”Pekalongan merupakan satu-satunya kota di Jawa Tengah yang menerima penghargaan Adipura. Sedangkan lainnya adalah kabupaten,” katanya. Basyir Ahmad berharap, penghargaan tersebut dijadikan motivasi warga Kota Pekalongan untuk berperilaku baik dan menerapkan budaya hidup bersih dan sehat serta melestarikan lingkungan hidup. Masyarakat diminta untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungannya masing-masing.  ”Karena penghargaan Adipura bukanlah tujuan akhir,” katanya. Kasie Pengawasan dan Pengendalian Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Pekalongan, Heru Sukamto, yang mendampingi Wali Kota menerima penghargaan Adipura menambahkan, Kota Pekalongan unggul dalam penilaian fisik. ”Penilaian fisik 80 persen, nonfisik 20 persen,” jelasnya. sumber ilustrasi gambar: poskota.co.id

Komentar (0)
Tuliskan Komentar Anda