Rp 10 Milyar untuk Jamkesda

Untuk itu dia berharap, semua warga kurang mampu Pati tidak khawatir, karena pihaknya telah mempersiapkan jaminan kesehatan bagi mereka yang tidak menjadi peserta Jamkesmas. “Mudah-mudahan masyarakat kurang mampu yang belum terdaftar dalam Jamkesmas tidak lagi khawatir saat berobat. Mereka tetap mendapat pelayanan kesehatan gratis lewat Jamkesda,”  ucapnya.

Masyarakat miskin yang tidak mampu menanggung pengobatan, dia mempersilakan melapor ke pemerintah desa atau ke Dinas Kesehatan (Dinkes) guna mengurus surat rekomendasi.

Kepala Dinkes dokter Edi Sulistiyono MM mengemukakan, warga Pati yang masuk dalam program Jamkesmas tahun ini 474.000 orang. Warga miskin yang belum terdaftar dalam program Jamkesmas akan dimasukkan ke dalam Jamkesda.

Adapun jumlah warga miskin yang akan dimasukkan ke Jamkesda masih menunggu hasil pendataan yang dilakukan mulai bulan ini hingga Februari.

Pendataan akan melibatkan aparatur pemerintah desa. Selanjutnya dilakukan uji publik dan baru diusulkan ke Dinkes. Data yang masuk akan diverifikasi untuk memastikan warga yang akan mendapatkan jaminan kesehatan itu warga tidak mampu. Berdasarkan pendataan, Jamkesmas tahun lalu di Kabupaten Pati terdaftar 390.000 orang. Adapun untuk Jamkesda 52.000 warga.

Kendati peserta Jamkesmas meningkat signifikan, masih ada warga miskin yang tak terdaftar. Dengan demikian, Jamkesda menjadi jaminan bagi warga miskin yang luput dari pendataan Jamkesmas.

“Saya berharap, tidak ada lagi warga miskin yang terlewat dan semua bisa terakomodasi melalui Jamkesda, “tegas Haryanto.

Bupati mengimbau kepada perangkat desa agar tidak tebang pilih serta tidak ragu mengusulkan warganya yang benar-benar miskin. Dengan demikian, tidak ada warga yang tergolong mampu justru terdaftar sebagai peserta Jamkesda.

“Dengan demikian, cukup sudah kejadian warga di Desa Dadirejo, Kecamatan Margorejo dan sejumlah warga lain yang tidak terakomodasi. Untuk itu dibutuhkan kerja sama dari semua pihak,” tandasnya.

Sidak Rumah Sakit

Untuk melihat langsung pelayanan kesehatan pasien Jamkesmas ataupun Jamkesda, Bupati sidak di RSUD RAA Soewondo, beberapa waktu lalu. Itu untuk memastikan tidak ada diskriminasi.

Bupati berinteraksi langsung dengan pasien di Ruang Perawatan Gading, tempat semua pasien Jamkesmas maupun Jamkesda dirawat. Keluarga pasien tidak mampu, Patmi (53), menyatakan terbantu dengan program pelayanan kesehatan dari pemerintah itu. Suaminya yang menderita penyakit ginjal tetap bisa melakukan cuci darah setiap minggu.

“Selama di sini (RSUD Soewondo) kami mendapat pelayanan baik,” ujar warga Desa/Kecamatan Trangkil ini. (H49-57)

Komentar (0)
Tuliskan Komentar Anda