Kekurangan PLKB, Tenaga Kesehatan Digaet
Selain itu, terobosan dengan menggandeng tenaga kesehatan (dokter dan bidan) juga dilakukan. Upaya tersebut untuk memenuhi target penambahan 39.000 akseptor tahun ini. Kepala BPPKB dokter Hj Endang Winarti MM mengatakan, pelibatan tenaga kesehatan itu didahului dengan peningkatan kompetensi tentang KB. Yakni dengan menggelar pelatihan teknis klinis tentang IUD dan implan di aula RS Panti Rukmi, 21-25 Maret. Menurutnya, kinerja PLKB kurang maksimal lantaran setiap orang bertanggung jawab atas 3-5 desa. Padahal, idealnya satu desa diurusi seorang PLKB. "Sambil menunggu penambahan PLKB setiap tahunnya, kami melibatkan pihak lain. Bukan hanya tenaga kesehatan, organisasi perempuan, TNI juga kami libatakan untuk membantu sosialisasi KB di desa-desa," katanya di sela-sela pelatihan yang digelar bersama Pusat Pelatihan Klinik Primer (P2KP), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dan Ikatan Bidang Indonesia (IBI). Dengan sejumlah upaya itu, dia optimis target penambahan akseptor tahun ini dapat tercapai 100%. Mengingat dalam beberapa tahun sebelumnya, tren capaian peserta KB baru terus meningkat. Tahun lalu, pihaknya berhasil merealisasikan 99,40% dari target 31.000 akseptor. Hasil tersebut juga didukung pihak lain, termasuk pengoperasian mobil unit penerangan (mupen) yang gencar menyosialisasikan KB ke daerah-daerah terpencil.