Jateng Garap Pasar Wisata Syariah
Perlu Insentif ’’Lewat label halal MUI, kita bisa mendongkrak kunjungan wisatawan, salah satunya dari Timur Tengah yang pasarnya cukup besar. Kebanyakan malah lebih memilih Malaysia karena dianggap nyaman dan memberi jaminan halal,’’ terangnya. Director of MICE and Special Interest Promotion Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Rizki Handayani di Semarang belum lama ini mengatakan, Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim seharusnya bisa memberi jaminan halal. Sertifikasi halal ini mulai dari layanan wisata dan paket yang ditawarkan. Namun, memang belum banyak hotel, restoran, dan spa, yang bersertifikasi halal. Meski sedikit tertinggal dari negara lain seperti Singapura, Malaysia, Hong Kong, dan Selandia Baru, hal ini tidak menjadi masalah. Menurutnya, perlu ada dorongan atau insentif khusus agar pelaku wisata tergerak untuk melengkapi fasilitasnya dengan basis syariah. ’’Turis dari Timur Tengah sangat memperhatikan sertifikasi halal. Ayam goreng mungkin bagi kita dianggap halal, tapi mereka akan memastikan cara memotong sampai matang benar-benar melalui proses halal,’’ kata Rizki. (J14,J17-59)