Pemkab Fasilitasi Pengurusan Jenazah dan Santunan dari PJTKI Asal Kendal

Pemerintah Kabupaten Pati tetap akan memfasilitasi segala upaya pengurusan santunan dan pemulangan jenazah TKI asal Sunggingwarno Gabus meski yang bersangkutan tidak diberangkatkan melalui Disosnakertrans Pati akan tetapi melalui PJTKI asal Kendal. “PJTKI-nya resmi cuma tidak dari Pati. Karena itu kita akan bantu pengurusannya ke Kendal lewat komunikasi antara dinas ketenagakerjaan di dua kabupaten tersebut”, tutur Bupati Pati Haryanto saat menjenguk dan memberikan tali asih kepada istri dan anak almarhum Untung Siswanto (32) di Sunggingwarrno Gabus, Senin (2/3).

Haryanto juga menegaskaan bahwa sebenarnya pemulangan jenazah adalah tanggungjawab dari PJTKI yang memberangkatkan, dalam hal ini adalah PT Jaya Frans Abadi Cabang Kendal, adapun Pemkab sifatnya hanya memfasilitasi dan mendorong agar prosesnya bisa dipercepat dan dipermudah”, imbuh Bupati.


Lebih lanjut, Subawi, Kepala Disosnakertrans Kabupaten Pati mengungkapkan bahwa pihaknya akan menunggu hasil visum dari Taiwan untuk kemudian membantu pengurusan jenazah dan juga santunan ataupun asuransi yang akan diberikan pada Fitrianingsih (30), istri almarhum. “Kami peroleh informasi kalau visumnya akan keluar pada 5 Maret. Nah kalau tidak ada unsur kriminal ya jenazah bisa langsung kita urus tapi kalau ada unsur kriminal ya mungkin akan lebih lama karena diproses di sana dulu”, terang Subawi. “Yang pasti, tiap hari kita akan terus meng-update informasinya”, tegas Mantan Staf Ahli Bupati ini.
Kabar tewasnya Untung kali pertama diterima Fitri pada Rabu (25/2) sekitar pukul 09.00 WIB. Dia mendapatkan pesan SMS dari seorang saudaranya yang kebetulan juga bekerja di Taiwan. Sebelum meninggal, korban tidak ada masalah dengan kondisi pekerjaan maupun kesehatannya. ‘Bahkan suami saya sempat tanya kabar keluarga seperti biasa. Makanya saya sempat tidak percaya,”ujar perempuan satu anak ini.


Hanya saja, Fitri akhirnya harus mempercayai kebenaran berita tersebut. Pada Rabu (25/2) malam salah satu perwakilan dari PJTKI yang memberangkatkan suaminya ke Taiwan mengabarkan bahwa suaminya meninggal dunia. ‘’Sama sekali tidak ada firasat apapun kalau suami saya akan meninggal. Suami saya juga tidak bercerita tengah sakit, apalagi memiliki riwayat sakit,”tambahnya.
Karena itu, Fitri berharap pemerintah, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pati dapat turut membantu kepulangan jenazah suaminya ke tanah air. Sehingga dapat segera dikebumikan di makam umum desanya. ‘’Semoga saja jenazah suami saya dapat segera dipulangkan jadi bisa kami rawat dan kebumikan disini,”harapnya.


Terkait kapan kepulangan jenazah suaminya itu, Fitri mengaku belum benar-benar mendapatkan kepastian waktu. Pihak PJTKI dikatakannya sempat mendatangi rumahnya, hanya tidak menyebutkan kapan waktu pasti kepulangannya.Sebelumnya, Siswanto dikabarkan ditemukan meninggal dunia oleh salah seorang temannya di dalam mes tempatnya tinggal di Taichung City, Taiwan.  Belum diketahui pasti penyebab kematian pria yang sebelumnya bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan sekrup ini.
Dengan kepergian suaminya itu, saat ini Fitrianingsih harus berjuang seorang diri membesarkan Kefin, putra satu-satunya tersebut. Dengan berstatus hanya sebagai ibu rumah tangga tentu itu begitu memberatkannya. “Dengan adanya tali asih dari Pak Bupati ini saya berterima kasih sekali”, tuturnya terbata-bata sambil menyeka air mata.

sumber berita dan ilustrasi gambar: pasfmpati.com

 

Komentar (0)
Tuliskan Komentar Anda