UN Online Lebih Praktis

Pelaksanaan ujian nasional SMA/SMK/MA se-Kabupaten Pati  dimulai hari ini. Ada sekolah yang melakukan ujian secara online dan ada pula yang non-online. Beberapa siswa di Pati mengaku lebih senang mengikuti ujian nasional (UN) online atau computer based test (CBT) dibandingkan UN tertulis atau paper based test (PBT). Hal itu diungkapkan Bupati Pati Haryanto dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pati, Sarpan, hari ini (13/4),  saat melakukan monitoring pelaksanaan UN ke SMAN Jakenan, SMK BTB Juwana, dan SMKN 2 Pati.

“Pada saat jam istirahat tadi kami sempat bercakap-cakap dengan siswa, dan pada umumnya mereka merasa lebih senang melakukan ujian online karena menurut mereka metode baru tersebut lebih praktis”, tutur Bupati.

Apalagi hari ini, lanjut Sarpan,  yang diujikan adalah bahasa Indonesia yang biasanya jika memakai  kertas bisa tebal berlembar-lembar. “Ini jadi lebih praktis karena juga tak perlu capek menulis dan melingkari jawaban”, terang Sarpan.

UN online di Kabupaten Pati diikuti dua SMK yaitu SMK BTB Juwana dan SMKN 2 Pati. Pelaksanaan UN online dilakukan hingga 16 April mendatang.

UN online hari pertama adalah mata pelajaran Bahasa Indonesia. Ada 50 soal yang dikerjakan setiap siswa dengan metode pilihan ganda dan tidak ada soal isian.

“Saat kami tanyakan tentang jawaban yang salah para siswa tadi malah bilang nggantinya lebih mudah dan cepat sehingga mereka tak takut ada kesalahan pilihan," imbuhnya.

Bupati Pati juga mengungkapkan bahwa meski baru pertama kali menggunakan sistem ini namun siswa-siswa umumnya mengaku tidak ada kesulitan. Hal itu karena menurut Haryanto, pihak sekolah sudah beberapa kali melakukan uji coba sebelum pelaksanaan UN sungguhan sehingga merea sudah familiar dengan sistem tersebut.

“Tapi mungkin juga ada masih agak canggung mengikuti UN secara online karena sudah terbiasa menggunakan kertas”, tambah Sarpan.

Lebih lanjut Bupati menegaskan bahwa pada pelaksanaan UN online hari pertama tidak ada kendala apapun yang dialami siswa maupun pelaksanan. "Semua berjalan lancar dan tertib. Tidak ada kendala berarti," ujarnya.

Sarpan juga menambahkan bahwa dari semua titik pantauan, tak ada laporan adanya soal tertukar ataupun kesalahan teknis lainnya.

Sehari sebelumnya, tepatnya pada Minggu sore (12/4), Bupati dan segenap jajarannya juga telah lebih dulu melakukan monitoring ke sejumlah sekolah diantaranya ke SMAN Tayu.

Saat monitoring kemarin, fokus Pemkab pada kesiapan pendistribusian soal dan pengamanan soal. “Ya sekaligus menegaskan kepada warga bahwa isu kebocoran soal UN itu hanya rumor belaka. Jadi masyarakat tak perlu khawatir”, ujar Haryanto, kemarin. 

sumber berita: pasfmpati.com

sumber ilustrasi gambar:http://www.wiuu.edu.ua

Komentar (0)
Tuliskan Komentar Anda