90 % Garam Kurang Yodium
Di Bawah PPM
Satu jam kemudian diperoleh hasil sementara uji lokasi. Di UD Gajah Duduk dari 8 sample kadar yodiumnya di bawah 16 ppm. Sementara itu di UD Marga Mulya lebih rendah lagi. Untuk garam halus di bawah 11 ppm senagkan garam brikt di bawah 11 ppm, sedangkan garam briket di bawah 13 ppm, bahkan ada yang 8.5 ppm.
Sujiati, sekrestaris UD Gajah Duduk, saat dimintai konfirmasi menekankan, pihak manejemen pabrik sudah memberi yodium pada garam yang diproduksi, namun soal kadarnya dia tak tau persis. “Setau saya sudah dikasih yodium tapi kadarnyaberapa saya tidak tahu,” ujarnya.
Produksi garam itu banyak dipasarkan di Jateng selatan seperti di Temanggung, Magelang dan Purworejo. Hengky Sri Wahyu Putranto dari Bappeda yang memimpin sidak menyebutkan dari 90 pabrik garam di Pati, 90% terindikasi kurang yodium. “ Sebelum ada sidak ini sudah berlangsung pembinaan dan pemberian surat peringatan. Hasil uji ini masih akan dimatangkan lagidi uji laboratorium,” ujarnya.
Bentuk pembinaan itu bahkan ada banuan untuk pabrik berupa alat untuk mencampur yodium. Pati, ungkap dia adalah daerah produsen garam terbesar di Jateng. “Dari produsen di Jateng 80% dari Pati,” papar Hengky. Ngargono dari LP2K mengungkapkan pihaknya prihatin denga kondisi itu. “Di satu sisi pabrik ini harus tetap jalan, di sisi lain konsumen juga harus dilindungi,” ucap dia.
Pihaknya juga terlibat unuk pelindungan konsumen karena amanat UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Komisaris Polisi Darjita dari Direktorat Reskrim Khusus Polda saat dikonfirmasi menekankan, Polda hanya membantu Tim GAKY Jateng dalam inspeksi itu. “Ada koordinasi dan temuan awal dari Tim GAKY , yang didalamnya ada Bappeda dan dinas terkait. Kami masuk dalam tim ini. Soal langkah berikutnya tentu menunggu proses kajian dari temuan di lapangan,” tambahnya.