Siap Maju tanpa Kampanye
Dua dari tiga calon perseorangan yang dikabarkan tidak harmonis lagi dengan pasangannya menepis kabar tersebut, Slamet Warsito menyatakan, dirinya dengan Sri Mulyani masih sejalan. Itu dibuktikan dengan kedatangan keduanya dalam acara sosialisasi petunjuk teknis dari KPU Pusat dan keputusan KPU Pati berkait tahapan pilkada di Kantor KPU Pati, beberapa waktu lalu. Rumor tersebut, menurutnya justru dimaknai sebagai pancingan agar seluruh timnya kembali merapat ke pihaknya. Sebab, dengan isu perpecahan banyak anggota tim sukses dan pendukung yang datang kepadanya untuk menanyakan kabar tersebut. Sri Merditomo juga menyatakan hal senada. Mantan Sekda Pati ini tidak pernah merasa bermasalah dengan pasangannya Karsidi. Justru belakangan ini komunikasinya lebih intensif. Isu ketidak cocokan pasangan calon bupati dan wakil bupati juga menerpa Kartina Sukawati-supeno. Namun Kartina buru-buru membantahnya. Pantang menyerah Berbeda dengan empat pasangan calon lainnya Haryanto justru lebih menggebu-gebu agar pemungutan suara ulang segera dilakukan. Bahkan, pihaknya ngotot agar tidak ada kampanye karena dalam amar putusan MK tidak ada klausul yang menyatakan KPU harus melaksanakan pemungutan suara ulang dengan didahului kampanye dan pemutakhiran data pemilih baru. Ketidaksabaran Haryanto cukup beralasan mengingat pada pilkada putaran pertama pihaknya meraih rangking pertama dengan meraup suara 204.606 (28,40%) Karena tidak ada satupun pasangan calon yang meraup suara 30%, maka Haryanto-Budiyono dan Sunarwi-Tejo Pramono yang mendapat perolehan suara terbanyak kedua, 159.268 (22,11%) ditetapkan sebagai peserta yang berhak maju ke putaran kedua. Hanya saja, dalam perjalanannya hasil tersebut digugat kubu bakal calon Imam Suroso-Sujoko dan dikabulkan MK sehingga hasil pilkada putaran kedua dibatalkan. Sekaligus mendiskualifikasi pasangan Sunarwi-Tejo Pramono dan digantikan Imam Suroso- Sujoko