Alokasi LPG Diusulkan Ditambah
Masing-masing 560 tabung untuk penyisiran/ekstra dropping dan 560 tabung lainnya untuk OP. Karena itu, untuk penyaluran Minggu (23 dan 30 Juni) serta 7 Juli 2013 oleh pihaknya akan ditata ulang. YAkni berkoordinasi dengan para agen yang masih mengalami kekurangan baik untuk ekstra dropping maupun OP. Sesuai perhitungan untuk penyaluran gas elpiji menjelang Puasa tersebut masih ada kekurangan lebih dari 3.500 tabung per hari. "Sedagkan menyangkut harga per tabung dari agen tetap Rp. 13.000,-. Koordinasi Mengingat kedelapan agen itu juga mempunyai 1.240 kecamatan se-Kabupaten Pati, kata Riyoso, maka pengendalian untuk harga penjualan harus dilakukan. Sebab pangkalan tersebut tentu mempunyai pengecer. Kemudian pengecer disalurkan ke toko-toko dan seterusnya sehingga saat sampai ke konsumen harga menjadi sangat mahal. Berkait hal tersebut, pihaknya bersama para agen sudah melakukan rapat koordinasi (rakor) dengan Komisi II DPRD setempat. Dalam kesempatan itu pihaknya sudah memaparkan bahwa dari 8 agen dan 1.240 pangkalan tersebut seperti Bulan Mei lalu gas yang tersalurkan di seluruh kecamatan mencapai 573.859 tabung. Hal itu mengingat, jumlah penduduk di Kabupaten Pati sebanyak 1.380.184 jiwa dan yang mempunyai kegiatan usaha warung maupun PKL ada 5.682 orag. Dengan demikian alokasi gas elpiji tersebut, selama 2013 sebanyak 7.131.787 tabung. Sedangkan upaya yang kini terus dilakukan adalah mengusulkan ke Dirjen Migas agar ada penambahan alokasi gas elpiji untuk Kab. Pati tahun ini, yakni 7.131.787 tabung menjadi 1.456.000. "Atau tambah alokasi sebanyak 324.213 tabung." Dalam kesempatan terpisah, salah seorang agen elpiji di Pati, P.T. Mekar Jaya Bahagia, Lisa mengatakan upaya pembenahan dalam penyaluran gas elpiji telah dilakukan pihaknya ke pangkalan maka yang perlu dioptimalkan adalah peran pengecer. "Kami mengusulkan agar pengecer tersebut diserahkan kepada pengurus PKK di tingkat desa."