LUNTURNYA WAWASAN KEBANGSAAN BISA PICU PERPECAHAN
Menurut Bupati Haryanto, setiap wilayah di Indonesia rentan terjadi konflik horisontal, tak terkecuali di Kabupaten Pati. Karena itu, pemahaman wawasan kebangsaan menjadi sebuah kebutuhan yang tak bisa ditawar-tawar lagi. “Bagi kami upaya menumbuhkan kesadaran hidup berkebangsaan ini penting sekali, terlebih beberapa desa di wilayah kita seringkali menjadi bahan pemberitaan media karena perpecahan dan kerusuhan antar desa “, terang Bupati. Haryanto tetap yakin, masih ada masyarakat Pati yang peduli dalam menumbuhkan semangat berkebangsaan itu. Salah satu buktinya, sejumlah tokoh agama, masyarakat, pemuda, dan mahasiswa turut hadir dalam acara tersebut. “Saya berharap kepada tamu undangan untuk menyebarluaskan hasil sarasehan itu tersebut, agar Masyarakat Pati tidak tabu terhadap perbedaan namun dan selalu termotivasi serta bersemangat dalam kebersamaan,” pintanya. Sarasehan yang digelar dalam rangka memperingati HUT RI ke-67 dan Hari Jadi Kabupaten Pati ke-689, menghadirkan Pengamat politik Universitas Diponegoro Semarang, Teguh Yuwono dengan makalah Idiologi Global. Sedang Pengurus Dewan Harian Cabang (DHC) 45, menyampaikan materi Perkembangan Wawasan Kebangsaan di Era Tiga zaman. Sementara KNPI Pati menyampaikan materi terkait pentingnya toleransi antar umat beragama dalam menjaga NKRI.(*)