SD Ngarus Menuju Adiwiyata Mandiri
PATI- Setelah meraih penghargaan adiwiyata tingkat nasional, SD Ngarus Pati kini bersiap menuju adiwiyata mandiri. Salah satu upayanya dengan mengajak 19 sekolah dari berbagai jenjang untuk menerapkan pemeblajaran berbasis lingkungan dengan pola hidup bersih dan sehat. "Kami berbagi peran dengan SMK 2. Kebetulan sekolah yang kami ajak menerapkan adiwiyata terdiri atas 14 SD dan 5 SMP. Sekolah itu tersebar di Kecamatan Pati Kota, Margorejo, Gembong, Trangkil dan Gabus," ujar Kepala Sd Ngarus 2, Irman.
Upaya perwujudan sekolah adiwiyata menurutnya tidak harus membutuhkan biaya mahal dan lahan luas. Pengoptimalan potensi yang ada dengan didukung komitmen untuk mengelola lingkungan yang baik menjadi kunci utama. "Adiwiyata sejatinya memanej lingkungan dengan baik melalui banyak sektor. Itu diwujudkan melalui pendidikan berbasis lingkungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat," katanya.
Dalam bekerja sama dengan sekolah binaan adiwiyata, pihaknya berharap bisa memberikan kontribusi positif bagi bagi sekolah bersangkutan. Selain menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman dan sehat, juga sekaligus dapat berkontribusi dalam lomba sekolah adiwiyata tingkat kabupaten, propinsi maupun nasional. Pendampingan terhadap sekolah adiwiyata tidak sebatas formalitas. Pihaknya setiap saat bersedia memberikan bantuan secara berkelanjutan.
Pengeloaan Sampah
Menurutnya, dengan semakin banyak sekolah adiwiyata akan lebih mendukung daerah dalam mempertahankan raihan Adipura Kencana. Mengingat sekolah menjadi bagian dari obyek penilaian Adipura. Sejauh ini, SD Ngarus 2 konsisten menerapkan pendidikan berbasis lingkungan. Selain membiasakan warga sekolah yang sadar lingkungan, pihaknya juga telah emmiliki unit pengelolaan sampah dengan 3 R (reuse, reduce, recycle)
Pengelolaan sampah itu didukung dengan keberadaan tempat penampungan akhir sampah (TPA) mini yang terdiri atas 3 blok. Itu untuk menampung sampah dari tiga jenis tempat sampah (organik, plastik, dan kertas serta kaca dan kaleng).
Green house sederhana pun tersaji dengan aneka tanaman obat dan lainnya. Sebagian tanaman dikembangkan secra vertikultur. Untuk mendukung kesuburan tanaman, diproduksi juga pupuk organik melalui komposter. Sejumlagh siswa juga dididik khusus untuk menjadi pioneer sadar linkungan. Mereka merupakan duta adiwiyata.
sumber berita: suara muria
sumber ilustrasi gambar: dipenda.pekanbaru.go.id