Pemkab Belum Tetapkan Status Tanggap Darurat

Pj bupati mengatakan, anggaran bantuan untuk pembangunan dan perbaikan rumah yang roboh dan rusak berat telah tersedia. Anggaran senilai hampir Rp 800 juta itu berasal dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng. Sementara itu, kondisi banjir di dekat alur Sungai Juwana masih tetap seperti hari sebelumnya. Ketinggian air belum surut karena intensitas hujan masih tinggi. Desa Banjarsari, Kecamatan Gabus dan Desa Kasiyan, Kecamatan Sukolilo merupakan dua daerah terparah terkena banjir di antara 22 desa yang tergenang. Puluhan warga Dukuh Bitheng, Desa Banjarsari mengungsi ke rumah kerabatnya di luar desa. Nasib serupa dialami warga Dukuh Penggingwangi, Desa Kasiyan. Hanya saja 30 warga tidak mengungsi ke kediaman kerabat di luar desa, tetapi menghuni sementara Balai Rakyat di kampung setempat. Warga Bitheng Lasiman (45) mengaku, banjir yang telah terjadi berkali-kali dalam dua bulan terakhir membuat keluarganya semakin kehabisan stok bahan pangan. Terlebih sebelum banjir merendan permukiman, air luapan Sungai Juwana terlebih dahulu merendam areal sawah. "Kalau begitu terus menerus mungkin kami tidak akan bisa makan. Sudah lama kami tidak bisa bekerja dan tanaman padi tidak bisa dipanen karena kami puso," katanya.(H49-15)

Komentar (0)
Tuliskan Komentar Anda